Pangdam IX/Udayana : Aplikasikan Nilai-Nilai Pancasila
Untuk Membangun Karakter Sosial Masyarakat
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.I.P.M.Sc
Semua ini menunjukkan bahwa kekayaan sosial yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia belakangan ini sudah mulai memudar dan luntur, seperti semangat kerjasama dikenal dengan gotong royong yang dulunya dipersepsikan sebagai budaya luhur bangsa,sepertinya telah tergerus oleh egoisme pribadi maupun kelompok dan bahkan dibeberapa daerah telah terjadi konflik sosial dan politik terbuka yang melahirkan rasa saling tidak percaya dan membenci antara pribadi dan berbagai kelompok sosial kemasyarakatan lainnya
Dapat dicermati bahwa, berbagai konflik telah terjadi di beberapa daerah, seperti konflik di Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan dan Sulawesi serta yang tidak kalah memberikan andil adalah teror bom secara sporadis seperti yang masih segar dalam ingatan kita terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur telah menelan korban aparat kepolisian dan masyarakat, sungguh sangat memprihatinkan, kejadian ini secara jelas menunjukkan betapa mendalamnya rasa saling tidak percaya, rasa saling membenci antara yang satu dengan yang lainnya baik secara pribadi maupun kelompok dikalangan masyarakat. Semua ini menunjukkan ada sesuatu yang hilang dalam pembinaan karakter anak bangsa dan ini merupakan tantangan serius bagi Bangsa Indonesia dalam membangun karakter bangsanya dalam upaya untuk menjaga keutuhan NKRI.
Menyadari permasalahan bangsa ini, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.I.P.M.Sc., melalui siaran persnya pada Senin (12/6) di Makodam IX/Udayana, mengajak seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali untuk kembali kepada jati diri sebagai Bangsa Indonesia yang beridentitas sebagai bangsa plural, bangsa yang majemuk, bangsa yang berbhineka baik dari segi keyakinan agama yang dianut, suku, adat istiadat, budaya dan bahasa yang digunakan sebagai alat berkomunikasi. Sebagai bangsa Indonesia kita harus mampu memandang dengan jernih dan meyakini bahwa keberagaman ini adalah merupakan kodrat, takdir dan rahmat yang tak ternilai dari Tuhan Yang Maha Esa, sadari bahwa keberagaman ini adalah keindahan dan sebagai pelangi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita harus berbangga memiliki Pancasila sebagai Ideologi Negara yang dapat mempersatukan warga negaranya yang plural karena semua ini tidak bisa ditiru oleh bangsa lain dibelahan dunia manapun, kita bisa hidup rukun secara berdampingan ditengah segala macam pluralitasnya. Kerukunan dan kedamaian ini tidak jarang mendapat pengakuan dari masyarakat internasional, oleh karena itu mari kita bergandengan tangan untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang maju, adil, makmur dan sejahtera dengan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila sebagai Ideologi NKRI, tidak ada pilihan lain, karena hanya Pancasila yang mampu mempersatukan kita sebagai Bangsa Indonesia berbhineka.
Disisi lain Pemerintah sesungguhnya sudah berkomitmen untuk menguatkan Pancasila, berbagai upaya terus dilakukan seperti salah satu contoh bahwa pemerintah telah mengundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Dalam pelaksanaannya Lembaga Baru ini bekerjasama dengan seluruh komponen bangsa untuk memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan terintegrasi dengan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah seperti, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan program-program lainnya yang menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila. RED-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.