Sigit Pramono

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat lebih gencar mendorong industri pasar modal tumbuh agar kontribusi terhadap ekonomi nasional lebih besar.

“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen dibutuhkan tambahan modal perbankan hingga 3-4 kali, kalau tidak bisa harus ada dukungan dari sumber lain seperti pasar modal. OJK harus dorong pasar modal jangan perbankan saja,” ujar Sigit Pramono ketika ditemui di sela seminar internasional Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa (23/9).

Menurut dia, untuk mendorong pertumbuhan pasar modal salah satunya dengan menambah jumlah perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan investor ritel.

“Selain menabung di bank, investor ritel bisa melakukan investasinya di pasar modal dengan menempatkan dananya pada saham-saham yang terukur,” ucapnya.

Secara terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan pihaknya menargetkan penambahan jumlah IPO di pasar modal domestik sebanyak 30 perusahaan. Sepanjang tahun ini terdapat 18 perusahaan yang telah resmi menjadi emiten atau perusahaan terbuka.

Ia menambahkan bahwa bertambahnya jumlah emiten akan mendorong likuiditas pasar modal Indonesia meningkat sehingga turut memeberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.

Dalam “pipeline” IPO Bursa, lanjut dia, terdapat tujuh perusahaan yang menyatakan minatnya untuk melakukan pelepasan saham ke publik melalui mekanisme IPO. Diharapkan prosesnya lancar sehingga penambahan jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 25 emiten.

Disebutkan, dalam “pipeline” IPO Bursa yakni PT Golden Plantations, PT Archi Indonesia, PT Impack Pratama Industri, PT Intan Baruprana Finance, Blue Bird Group, PT ASI Pujiastuti Aviation (Susi Air), dan PT Karisma Aksara Mediatama.

“Jadi kurang lima perusahaan untuk mencapai target IPO tahun ini, kita harus optimis. Likuiditas pasar modal akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah emiten,” ujarnya.

Hoesen mengemukakan bahwa pada pekan ini, PT Golden Plantations yang bergerak di sektor sawit mentah (CPO) dan PT Archi Indonesia di pertambangan telah melakukan paparan mini ke Bursa terkait rencananya melakukan IPO.

Ia memaparkan bahwa Golden Plantation akan melepas sebanyak 20-30 persen saham dari yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan target dana yang diincar sekitar Rp200-Rp300 miliar. Sementara PT Archi Indonesia akan melepas 15-20 persen saham dari yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. AN-MB