Ny Ayu Pastika Tinjau Kerajinan

Klungkung (Metrobali.com)-

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika merasa bangga dan kagum dengan hasil kerajinan endek rangrang dan cepuk di Desa Pejukutan dan Tanglad, Kecamatan Nusa Penida. Dia pun minta agar para pengrajin bisa lebih kreatif dan membentuk asosiasi agar keaslian tenun khas Nusa Penida tersebut dapat dipertahankan. Wadah ini juga dibutuhkan untuk memproteksi banyaknya kain rangrang tiruan yang beredar di pasaran. Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi Gubernur Made Mangku Pastika dalam kunjungan kerjanya, Minggu (25/5). “Desainnya bagus, unik dan khas, namun harus lebih kreatif agar tak mudah ditiru oleh pengrajin luar,” ujarnya. Mengingat saat ini, tenun khas Nusa Penida tersebut sudah banyak dijiplak perajin luar dan dipasarkan di Bali.

Untuk itu, dia menghimbau para pengrajin bersatu dengan membuat sebuah asosiasi dengan menunjukkan ciri khas kerajinan rangrang asli Nusa Penida. Wadah ini juga diharapkan mempermudah dalam pemasaran kerajinan tersebut. Kepada Ayu Pastika, pengrajin rangrang Ni Nyoman Muriani mengatakan, kerajinan ini telah ditekuni sejak lama, namun baru mendapat bantuan dana gerbangsadu sejak tahun 2012. Muriani sangat berharap Ayu Pastika bisa membantunya dalam memasarkan hasil-hasil kerajinan. Harapan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Ayu Pastika dengan membebaskan pengrajin menggunakan stannya di Deskranasda.

Selain mengunjungi pengrajin rangrang, Ayu Pastika juga menyambangi pengrajin tenun cepuk di Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida. Ni Ketut Suartini C yang memprakarsai kerajinan tenun cepuk menyatakan bahwa kegiatan ini telah ditekuninya sejak 13 tahun lalu. Menjadi unik, karena kain ini dibuat dari akar pohon dengan desain khas. Hingga saat ini, 20 orang di dua banjar yakni banjar Julingan dan Tanggelan telah menekuni kerajinan cepuk. Dalam satu bulan pengrajin bisa menghasilkan kurang lebih 600 kain tenun dengan berbagai desain dan motif yang cantik. Selain wilayah Klungkung, Denpasar dan sejumlah kabupaten, cepuk telah menembus pasar internasional karena dipasarkan melalui media online.

Kepada Ayu Pastika, Suartini menyampaikan keinginannya untuk bisa ikut membuka stan di Pesta Kesenian Bali (PKB) Juni mendatang. Ayu Pastika menyambut positif harapan tersebut dan menyarankan agar Suartini bergabung dengan stan Dekranasda Klungkung dengan memberikan ruang yang cukup untuk memuat 2 alat tenun serta hasil kain tenun yang telah dibuat. “Nanti silahkan bergabung dengan dekranasda Kabupaten Klungkung, saya akan ajukan pengrajin tenun ini untuk diberikan stan untuk pameran”, pungkasnya. Diakhir kunjungan tersebut, sebagai wujud apresiasi, Ayu Pastika membeli beberapa potong kain tenun cepuk dan rangrang. AD-MB