Bupati Suwirta hadiri Ngaben Mase Desa Adat Timuhun

Klungkung (Metrobali.com)-

Ngaben masal atau ngaben mase merupakan upacara adat yang sering dilakukan oleh suatu desa atau suatu kelompok masyarakat yang bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu, karena seperti yang diketahui upacara ngaben memerlukan biaya yang cukup besar, sehingga ngaben masal merupakan alternative untuk membantu meringankan beban masyarakat dari segi pembiayaan.

Menurut keterangan I Wayan Membah yang juga selaku Bendesa Adat Timuhun, ngaben masal atau yang disebut juga ngaben mase dilakukan rutin setiap 10 tahun sekali. Untuk tahun ini diikuti oleh enam (6) kelompok, yakni kelompok utara banjar kaler, kelompok banjar tengah, kelompok banjar kawan, kelompok pesemetonan pasek mahagotra, kelompok jero merajan agung dan kelompok pesemetonan dalem purwa. Dengan jumlah sawa 268, untuk urunan setiap sawa dibedakan menurut kelompoknya. Untuk yang paling sedikit dikenai urunan sebesar 3juta rupiah, sedangkan yang paling banyak sebesar 15 juta rupiah. Sementara total biaya diperkirakan sekitar 2 miliar untuk upacara ngaben masal atau ngaben mase tersebut. tanggal 25 juli adalah awal serangkaian upacara yakni dilakukan upacara nanceb, sementara untuk plebon pengabenannya dilakukan tanggal 21 juni mendatang dan akan dipuput oleh 12 sulinggih.

Bupati Suwirta yang hadir bersama Wabup Kasta didampingi Camat Banjarangkan Komang Gede Wisnuadi, Anggota DPRD Kab.Klungkung  Wayan Buda Parwata dan Wayan Tugas. Yang langsung diterima di Wantilan Pura Dalem Desa Timuhun kemarin (19/6).

Bupati Suwirta dalam sambutannya berharap konsep ngaben masal atau ngaben mase bisa terus dipertahankan, karena segala upacara yang dilakukan secara bergotong royong dan dikerjakan dengan ikhlas pasti akan berakhir sukses. Sehingga tidak membedakan golongan masyarakat bawah ataupun atas karena semua upacara dilakukan bersama. Diakhir sambutan Bupati Suwirta menyerahkan punia “punia ini adalah bantuan pemerintah, jangan lihat berapa besarnya tapi berharap bisa membantu upacara ini” ujar Suwirta. Dan dilanjutkan dengan berkeliling meninjau kelompok dan sawa yang mengikuti upacara ngaben masal atau ngaben mase tersebut. RED-MB