Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa
Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa
Denpasar (Metrobali.com)-
DPW Partai Nasdem Provinsi Bali menawarkan sebuah gagasan baru sebagai suatu penjabaran dari gerakan perubahan restorasi Indonesia. Gagasan itu dinamakan Koalisi Pade Gelahang. “Gagasan ini telah kami laporkan kepada ketua umum dan disetujui. Beliau sangat mengapresiasi. Bagus sekali”, ungkap Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, Rabu (22/11), saat keterangan persnya kepada wartawan di Kantor Nasdem Bali.
Dikatakannya, konsep ini adalah salah satu untuk menggali lokal jenius Bali, dimana Partai Nasdem memiliki konsep yang sama seperti sebuah “perkawinan” pade gelahang (saling memiliki). “Karena koalisi juga seperti sebuah perkawinan. Kalau tidak ada kecocokan terhadap satu partai dengan partai yang lain saya kira bagaimana bisa saling memiliki. Tapi memang di dalam koalisi kadang tidak pernah ada kata sepakat”, ujarnya.
Karenanya, gagasan Koalisi Pade Gelahang ini dilontarkan Partai Nasdem yang tujuannya benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat. Koalisi ini dijelaskan Oka Gunastawa, dimotori oleh Partai Nasdem. Sesuai maknanya, koalisi ini menjadi sebuah hasil kompromi antara gabungan partai-partai untuk bersepakat mengusung pasangan calon Gubernur Bali yang berasal dari non kader masing-masing partai.
Sejak awal, Partai Nasdem memang telah mendeklarasikan untuk mengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai Calon Gubernur Bali. “Rai Mantra cagub Bali bukan seorang kader partai manapun, juga bukan berasal dari Nasdem ataupun salah satu partai lainnya yang berpotensi merapatkan barisan dalam Koalisi Pade Gelahang seperti Golkar, Demokrat dan Partai Gerindra”, jelasnya.
Sampai saat ini, memang diakuinya, antara Nasdem, Partai Gerindra dan Partai Demokrat untuk memasang nama Rai Mantra dengan Sudikerta. Oka Gunastawa mengungkapkan, dalam beberapa kesempatan, Nasdem juga sempat bertemu dengan Partai Golkar.
“Elit Golkar juga beberapa ketemu, tidak ada perubahan sampai saat ini. Meski ada sodoran paket nama yang berbeda tentu ini dinamika”, ungkapnya.
Bagi Partai Nasdem, ditegaskan Oka Gunastawa, semakin banyak paket yang muncul akan sangat baik bagi proses berdemokrasi. “Jadi tidak ada skenario khusus harus head to head. Mau tiga mau empat sejauh memang kita memiliki kesempatan menawarkan calon-calon kepada masyarakat maka itu lebih baik”, ungkapnya.
Meski tidak memiliki kendaraan politik, namun posisi Rai Mantra sejatinya sudah bisa ikut bertarung di Pilgub Bali 2018. Pasalnya, nama Rai Mantra telah diusulkan oleh tiga partai politik yakni Demokrat, Gerindra dan Nasdem. Ketiga partai politik ini memiliki cukup kursi di DPRD Provinsi. Partai Demokrat memiliki 8 kursi, Gerindra punya 7 kursi dan Nasdem 2 kursi. “Jadi total ada 17 kursi. Dengan persyaratan 11 kursi, maka Rai Mantra sudah bisa melenggang dengan paket manapun”, tutup Oka Gunastawa. ARI-MB