JERO WACIK23

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta masyarakat untuk tidak gelisah dengan adanya pengaturan penjualan solar di beberapa SPBU serta pencabutan penjualan premium di jalan tol karena hanya bersifat sementara.

“Ini adalah dalam rangka pengendalian BBM karena jumlahnya harus bisa ditahan sebanyak 46 juta kiloliter. Mestinya memang 48 juta kiloliter, tetapi kita semua sepakat subsidi harus diturunkan, maka harus dilakukan (pengaturan) itu,” ujar Jero Wacik ketika ditemui usai penandatanganan kesepakatan dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Kamis (14/8).

Jero mengatakan bahwa kebijakan itu hanya bersifat sementara hingga akhir 2014 saja dan pada tahun 2015 kuota akan normal kembali sehingga tidak diperlukan lagi adanya pembatasan.

“Saya minta masyarakat untuk tidak usah gelisah, ini untuk mencegah jangan sampai orang-orang yang berada masih tetap meminta BBM bersubsidi,” ujarnya.

Sementara untuk SPBU di daerah Menteng, Jakarta Pusat, yang telah menghentikan sementara penjualan BBM bersubsidi disebut Jero tidak mengalami masalah dan berjalan dengan baik.

“Tidak ada kasus apa-apa. Pengusaha juga tidak boleh begitu (menolak), ini kan kebijakan pemerintah,” kata Jero.

Ia meminta masyarakat dapat memahami kebijakan penghematan kuota BBM tersebut karena jika tidak dilakukan, dikhawatirkan BBM subsidi tidak akan mencukupi hingga akhir 2014.

“Ini kebijakan jangka pendek, untuk jangka panjangnya nanti dibahas lagi,” ujarnya. AN-MB