Khofifah Indar Parawansa

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan jika bantuan beras untuk warga miskin (raskin) ditemukan berkutu, kuning atau tercampur batu segera tukarkan sesuai standar yang ditetapkan.

“Saya mendapat jaminann dari Dirut Bulog, bahwa jika ditemukan raskin diterima berwarna kuning, tercampur batu ataupun berkutu agar dikembalikan dan ditukar sesuai standar yang ditetapkan di gudang divisi regional sub divisi regional Bulog,” kata Mensos dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/3).

Selama ini masih ada temuan raskin dalam keadaan tidak sesuai standar, seperti berkutu, berulat, patah-patah, berwarna kuning, bercampur dengan batu dan lain sebagainya.

Kondisi beras yang tidak sesuai standar tersebut disebabkan karena lama tersimpan di gudang.

Pemerintah pusat mengalokasikan program subsidi pangan tersebut, untuk keluarga miskin setiap bulan mendapatkan beras sebanyak 15 kilogram. Program subsidi pangan dalam program raskin tersebut diperuntukan bagi 15,5 juta keluarga miskin.

Pemerintah menetapkan sekilogram raskin ditebus Rp1.600. Jika tidak ada pendampingan dari APBD, maka sangat mungkin dibebankan kepada penerima manfaat raskin.

“Ada beberapa pemerintah daerah yang menyiapkan tebusan Rp1.600 per kilogram dari APBD, sehingga warga miskin utuh dan tidak terbebani uang tebusan,” kata Mensos.

Saat ini, menjelang bulan menyusuanan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016. Pemerintah daerah agar mempertimbangkan untuk mengalokasikan dana dari distribusi ke titik pembagian.

Dana pendampingan Anggaran dan Pendapatan Daerah (APBD) pada program raskin menjadi sangat membantu. Sebab, bisa digunakan dari titik distribusi ke titik pembagian.

“Dana APBD itu diperuntukan dari titik distribusi ke titik pembagian program raskin,” jelas Mensos. AN-MB 

activate javascript