Keterangan foto: GOJEK bekerjasama dengan Hollaback Jakarata meluncurkan fitur ‘Bagikan Perjalanan’ atau ‘Share Trip’/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Pelecehan seksual (sexual harasment) yang kerap terjadi dalam layanan industri ride-hailing kadang menyeruak dalam postingan di media sosial,  biasanya tampil dalam bentuk bukti ‘screenshoot’ percakapan yang mengarah kepada pelecehan (kekerasan visual) maupun ucapan rayuan maupun ajakan untuk melakukan perbuatan mesum secara lisan (kekerasan verbal), hal ini menjadi salah satu perhatian masyarakat pengguna layanan transportasi online, namun ironisnya bukti-bukti screenshot tersebut malah dijadikan lelucon bahan candaan di dunia maya.

Melihat kondisi tersebut, GOJEK bersama para mitra drivernya berkomitmen untuk menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan seksual di ruang publik.

“Pengembangan fitur keamanan pada aplikasi GOJEK untuk meningkatkan rasa aman bagi pengguna adalah sebuah insisasi dari GOJEK untuk terlibat dalam inisiatif melawan tindak kekerasan seksual di ruang publik, untuk mendapatkan fitur tersebut, silahkan dilakukan pembaharuan aplikasi Gojek dalam versi terbaru maka akan tertera fitur ‘Bagikan Perjalanan’ atau ‘Share Trip’ yang dapat membagikan seluruh data dan informasi profil pengemudi beserta kendaraannya yang selama ini sangat diperlukan secara real time dan akurat,” kata Alvita Chen, Senior Manager Corporate Affairs GOJEK di Denpasar, Jum’at (29/3/2019).

Untuk senantiasa menghadirkan layanan transportasi yang dapat diandalkan, aman dan nyaman bagi pengguna, GOJEK bekerja sama dengan Hollaback!, sebuah gerakan nirlaba yang mempunyai misi untuk melawan kekerasan seksual di ruang publik. Dan untuk mengembangkan Solusi Keamanan Menyeluruh, GOJEK Menjadi Pelopor Gerakan Anti Kekerasan Seksual di Industri Ride-Hailing, “Hollaback sebagai organisasi nirlaba global dibentuk di New York, AS pada tahun 2005 sangat peduli terhadap bagaimana menangani mitigasi resiko kekerasan seksual di ruang publik,” Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback Jakarta.

Tidak hanya kekerasan fisik, kekerasan verbal pun dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun. Namun, seringkali bentuk kekerasan verbal hanya dianggap lalu dan disalahartikan sebagai candaan. Padahal, untuk sang korban, mungkin candaan tersebut benar-benar menyakiti hati dan membuatnya stres bahkan sangat menimbulkan ketakutan. Fitur layanan terbaru GOJEK juga di dalamnya mengakomodasi bagaimana penanganan terhadap bentuk kekerasan virtual antara lain berupa ‘sexual harasment’ atau pelecehan seksual/mesum dalam komunikasi percakapan chat antara driver dengan pelanggan maupun sebaliknya

Tidak berhenti sampai disitu, GOJEK dan Hollaback Jakarta juga sudah memberikan ruang konsultasi ‘Trauma Healing’ dan advokasi hukum kepada korban sebagai salah satu komitmen dan bentuk pertanggung jawaban GOJEK Indonesia #uninstallkhawatir.

Pewarta : Hidayatullah
Editor: Hana Sutiawati