Keterangan Poto : Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menengok keluarga korban
Bupati Agus Suradnyana : korban meninggalkan anak yang masih kecil, kalau butuh bantuan agar di tangani dinas sosial
Buleleng, (Metrobali.com)-
Made Sukamara (38) warga Dusun Kaje Kauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng akhirnya tewas setelah berkelahi (Duel Maut) satu lawan satu dengan Nyoman Rapet (62) warga Dusun Kaje Kangin, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng di Kuburan Desa Sudaji pada Selasa (26/6) sekitar Pukul 06.20 Wita.
Kronologis peristiwa, berawal dari pertengkaran mulut antara korban Sukamara dengan Rapet di pangkalan ojek di pasar Desa Sudaji sekitar Pukul 06.00 Wita. Pertengkaran mulut mereka itu, berhasil dilerai oleh teman-temannya yang ada di pangkalan ojek. Namun dimungkinkan mereka itu sama-sama tidak puas, maka Sukamara dan Rapet saling tantang untuk melanjutkan pertengkarannya dengan melakukan duel di kuburan desa setempat. Diantara mereka suasana hatinya sama-sama panas, maka berangkatlah mereka berdua ke kuburan. Sesampai dikuburan, perkelahianpun tak terelakan lagi, dan berakhir Made Sukamara mengalami luka tusuk pisau pada perutnya. Oleh sesama teman ojek, selanjutnya korban Made Sukamara di bawa kerumah sakit guna mendapat pertolongan secara medis, nasib berkata lain saat  dalam perjalanan menuju kerumah sakit, korban Made Sukamara menghembuskan nafasnya dan meninggal dunia.  Mayat korban sempat diperiksa di RSUD Buleleng, dan sesuai dengan adat Desa Sudaji, korbanpun langsung dibawa kedesa untuk dilakukan proses penguburan.
Perostiwa ini, menarik simpati Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Iapun didampingi Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnyana pada Rabu (27/6) menyambangi rumah duka dan turut berduka cita atas musibah yang menimpa korban Sukamara.
Menurut Agus Suradnyana kedatangannya itu, selain untuk melayat juga agar terciptanya kondusifitas di Desa Sudaji agar tidak ada terjadi balas dendam oleh keluarga korban kepada keluarga pelaku. Dan juga menghindari adanya konflik antar warga. “Saya harapkan agar situasi tetap kondusif di Sudaji ini. Saya mohon juga kepada keluarga korban agar tidak melakukan balas dendam yang bisa menyebabkan konflik,” jelasnya.
Mengingat korban masih memiliki keluarga yaitu istri dan anak-anak yang masih kecil, maka ia menyampaikan kepada istri korban kalau memang ada kesulitan ataupun memerlukan bantuan agar segera disampaikan kepada dirinya dan terus dilanjutkan ke Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti. “Korban ini masih memiliki istri dan juga anak yang masih kecil-kecil. Kalau ada kesulitan silahkan sampaikan ke saya, nanti saya teruskan ke Dinas Sosial,” pungkas Agus Suradnyana.
Pewarta : Gus Sadarsana

Editor : Whraspati Radha