Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan saat mengunjungi Pelabuhan Benoa

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan  saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali Kamis (23/8) sore.

Denpasar, (Metrobali.com)-

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan memastikan jika pada tanggal 18 September 2017 mendatang perluasan Pelabuhan Benoa, Bali sebagai “cruise terminal”, akan segera dikerjakan dengan proses pengerukan atau “dumping area” sedalam 12 meter.

Ditargetkan tahun 2019 mendatang, Pelabuhan Benoa sebagai tempat berlabuhnya kapal pesiar atau cruise terbesar di dunia, dan Bali sebagai tujuan pariwisata dunia pada waktunya nanti mampu menampung 4000 kapal cruise.
“Saat ini kita sedang persiapan drejing, setelah 17 tahun tidak jelas, tanggal 18 September hari baik kita hormati kearifan lokal. Kita semua sudah rapat semua sepakat tidak ada masalah,” ujarnya saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali Kamis (23/8) sore.
Lahan seluas 4,8 hektar ini, katanya, “bisnis to bisnis”, dan murni saham pribadi pihak PT.Pelindo III Pelabuhan Benoa. Luhut juga memastikan jika Menteri Perhubungan pada Kamis (23/8) malam ini segera menandatangani rekomendasi pengerjaan pelabuhan tersebut. “Sebelum dedline semua selesai, tidak ada timbal balik dari Pemkot,” tandasnya.
Selain dikeruk 12 meter, pelabuhan juga akan dilebarkan sekitar 250 meter, katanya. “Kita pindah Gasnya terus pelabuhannya kita pindah sehingga lurus keluar,” ungkapnya seraya menegaskan pengerukan di Pelabuhan Benoa bukanlah reklamasi seperti diisukan selama ini.
“Tidak ada urusannya dengan reklamasi,” saya belum bicara reklamasi. Kita malah drejing atau diperdalam, pintu masuknya kita perlebar 250 meter,” tandasnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan sekitar 200 meter lahan akan dipapras demi kepentingan perluasan pelabuhan. “Inikan hanya diperluas, tidak ada reklamasi hanya dipapras sekitar 200 meter tidak ada masalah,” ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan saat mengunjungi Pelabuhan Benoa1
Sementara itu Dirut Pelindo III I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra menambahkan, perluasan Pelabuhan Benoa sudah direncanakan dengan matang dan dari jauh-jauh hari. Pihaknya telah menyiapkan dana sekitar Rp1,7 trilyun.
“Kita pengerukan alur dan pelebaran alur Rp1,7 trilyun, dan insfrastruktur, terminal, jalan dan fasilitas pendukung lainnya Rp500 milyar,” ungkapnya.
Dengan diperluasnya terminal cruise tersebut pada 2019 dipastikan meningkat 2 kali lipat. “Cruise disana itu mentok 250 orang, yang itu 4700 orang kaliin aja, dengan adanya terminal ini meningkat 2 kali lipat. 2019, 5700 cruise yang akan datang the bigest start cruise ever in the world,” tegasnya.
Pihaknya telah sepakat dengan Pemerintah Kota Denpasar bahwa lahan yang disediakan memang 4,8 hektar, dan nantinya akan ada lahan yang akan digunakan untuk kegiatan sosial pemerintah Kota Denpasar.
Khusus “dwiling time” di Pelabuhan Benoa nantinya akan di in efiensi dan dari sisi timing katanya mungkin bisa ditekan. Karena di satu pelabuhan satu dengan yang lain pasti berbeda tipe dan waktunya.SIA-MB