RONNY

Denpasar (Metrobali.com) –

Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol.Ronny F Sompie mengatakan, penanganan kasus meninggalnya Angeline menjadi sorotan dunia nasional dan Internasional.

Bahkan menurutnya, Kapolri Jendral Badrodin Haiti menaruh perhatian yang tajam dan memberikan dukungan untuk Polda Bali agar melakukan penyelidikan secara maksimal, tuntas dan rinci.

“Pembuktian secara ilmiah dengan cara mencari bukti-bukti jejak berdasarkan kajian ilmiah memang jadi prioritas oleh karena itu dukungan Pusat Inafis Mabes Polri juga pusat Labfor Mabes Polri sangat besar kita menggunakan lie detector itu juga dukungan dari Pusat Labfor Mabes Polri dan bagaimana mencari jejak secara maksimal itu juga didukung Pusat Inafis Bareskrim Mabes Polri,” ujarnya.

Dengan adanya alat ini, imbuhnya pihaknya akan memastikan dengan keterangan para saksi dan keterangan tersangka yang selalu berubah-ubah kita akan mengetahuinya yang benar keterangan yang mana.

“Keterangan tersangka dalam urutan alat bukti merupakan alat bukti yang kelima alat bukti yang terakhir dimana penyidik bisa mengumpulkan 4 alat bukti yang sebelumnya baik keterangan saksi dan ahli ini lebih diutamakan ketimbang memaksakan keterangan tersangka,” tandasnya.

Seperti diketahui saat ini, pihak Polda Bali telah menahan Margriet CH Megawe (60) ibu angkat Angeline (8) atas kasus menelantarkan anak selama 20 hari kedepan.

Hingga sepekan dari ditemukannya Angeline pada Rabu (10/6) lalu pihak Polda Bali belum bisa menemukan motif dari si pembunuh Angeline. Dimana saat ini baru satu orang yakni Agus Tae Hamba May (25) pria asal Sumba Timur yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Angeline.

Polda Bali pun telah menahan tersangka Agus yang merupakan mantan pembantu Margriet dan baik Margriet dan Agus telah diperiksa dengan menggunakan lie detector.SIA-MB