SAVE KPK

Jakarta (Metrobali.com)-

Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia di Australia untuk Kebhinekaan meminta Presiden Joko Widodo turut ikut serta dalam menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dari aksi pelemahan terhadap lembaga antisuap tersebut.

“Presiden Jokowi tidak seharusnya hanya memberikan pernyataan normatif, melepas tangan atas tindakan kriminalisasi terhadap KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Presiden dipilih rakyat karena mengusung agenda pemberantasan korupsi, sehingga sudah seharusnya Presiden berada di depan membela KPK,” demikian pernyataan sikap Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia di Australia , Jumat (23/1).

Penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim, dipandang sebagai upaya serangan pejabat polri dan politisi yang bertujuan melemahkan KPK, dengan mengatasnamakan penegakan hukum karena tertundanya pengangkatan calon Kapolri BG (Budi Gunawan) yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Koordinator koalisi Danang Widoyoko mengatakan, terjadinya peristiwa tersebut, tidak terlepas dari kebijakan Presiden Jokowi yang hanya menunda pelantikan BG, yang dinilai terlalu mengakomodasi keinginan partai politiknya untuk memilih BG menjadi Kapolri.

“Upaya pelemahan terhadap KPK oleh Polri bukan terjadi kali ini saja. Dan hal Ini menunjukkan institusi Polri yang sangat mudah dibajak oleh kelompok kepentingan tertentu dan melayani kepentingannya,” tukasnya.

Mengakhiri pernyataan sikapnya, koalisi sipil menuntut Presiden Jokowi untuk membela KPK, menghentikan pelemahan terhadap KPK dan bertindak berani sebagai presiden pilihan rakyat yang mengusung agenda pemberantasan korupsi, dan bukan petugas partai yang membela kepentingan oligarki.

Koalisi juga menuntut Presiden Jokowi membatalkan pelantikan BG, dan mendukung KPK mengusut tuntas kasus rekening gendut di institusi Polri, dengan memerintahkan Polri untuk kooperatif atas upaya yang dilakukan oleh KPK.

Koalisi juga menyeru kepada relawan dan pendukung Jokowi untuk mencabut dukungan jika Presiden tidak hadir untuk membela KPK. AN-MB