Warga Yehsumbul Datangi Polsek Mendoyo
Jembrana (Metrobali.com)-

Puluhan warga Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana dengan berpakaian adat madia, Minggu (22/3) sekitar pukul 10.00 wita mendatangi Polsek Mendoyo.
Mereka datang untuk mempertanyakan kasus pengeroyokan oleh sejumlah pemuda Desa Yehsumbul saat arak-arakan ogoh-ogoh pada hari Pengrupukan (sehari menjelang Nyepi).
“Kami ingin menanyakan kasus pemukulan terhadap Putu Agus Swastika pada malam pengrupukan” ujar Dewa Gede Adi Putra (33), salah satu warga Desa Yehsumbul, Minggu (22/3) di Polsek Mendoyo.
Menurutnya, selain minta kejelasan terkait kasus pemukulan, pihaknya dan pemuda lainnya yang ikut serta datang ke Polsek Mendoyo juga untuk memberi semangat terhadap rekannya yang menjadi korban pemukulan, sekaligus mendampingi korban dan saksi-saksi dalam memberikan keterangan.
Kedatangan warga juga untuk memberikan dorongan semangat kepada pihak kepolian supaya bisa bekerja lebih maksimal dalam mengusut kasus pemukulan ini. Pasalnya kasus serupa sering terjadi setiap tahun menjelang Nyepi.
“Polisi harus berani mengungkap kasus pemukulan ini, sehingga kedepan kasus serupa tidak lagi terjadi” imbuhnya.
Ditambahkannya kasus pemukulan biasanya diselesaikan di desa melalui mediasi tokoh agama dan tokoh masyarakat, namun tetap saja terjadi karena tidak ada efek jera.
“Kali ini tidak, pelakunya harus dihukum sesuai hukum yang berlaku. Semua kami serahkan kepada polisi” tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Mendoyo Kompol Wayan Sinaryasa mengatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut. “Kasusnya masih lidik, sekarang kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan korban” terang Sinaryasa.
Pihaknya juga menghimbau warga untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum dan mempercayakan kasus tersebut kepada polisi.
Usai mendapat penjelasan dari Kapolsek Mendoyo, warga kemudian membubarkan diri.
Diberitakan sebelumnya, Putu Agus Swatika, salah seorang warga Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana dikeroyok oleh sejumlah pemuda pada hari pengrupukan (sehari menjelang Nyepi), Jumat (20/3) sekitar pukul 19.00 wita. Saat itu korban bersama teman-temannya sedang mengarak ogoh-ogoh. Akibatnya muka korban mengalami lebam dan memar serta luka dipelipus kiri. MT