Jembrana (Metrobali.com)

 

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana masih terjadi. Kendati demikian di tahun 2020 ini orang dengan penyakit mematikan ini mengalami penurunan.

Data di Dinas Kesehatan Jembrana kasus HIV/AIDS dari awal tahun hingga bulan Nopember 2020 terjadi 69 kasus dengan rata-rata penambahan 6 sampai 7 kasus baru perbulan. Angka itu menurun dibanding rata rata perbulan di tahun sebelumnya.

Tahun 2019 terjadi 95 kasus baru dengan rata-rata perbulan 7 sampai 8 kasus. Pada tahun 2018 terjadi 104 kasus baru dengan rata-rata 8 sampai 9 kasus baru. Sementara di tahun 2016 dan 2017 masing-masing 106 dan 107 kasus baru. Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS sejak tahun 2004 sebanyak 1.136 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan penurunan kasus HIV/AIDS terjadi sejak dua tahun belakangan. Kendati demikian kasus HIV/AIDS harus tetap diwaspadai karena seperti fenomena gunung es.

“Aktif periksakan diri sedini mungkin supaya bisa terdeteksi lebih awal sehingga cepat mendapat penanganan” ujar Oka Parwara seusai kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia diperempatan Jalan Sudirman, Kota Negara, Selasa (1/12).

Didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr I Gusti Agung Putu Arisantha, ia mengatakan ada beberapa faktor sebagai pemicu sehingga kasus baru bisa ditekan. Diantaranya karena memang berhasil dalam melakukan himbauan dan edukasi atau minimnya kunjungan karena situasi pandemi Covid dan ada kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan hubungan beresiko.

Himbauan. Lanjutnya rutin dilakukan, tidak saja saat peringatan hari HIV/AIDS diantaranya dengan membagi-bagikan brosur atau membentangkan spanduk edukasi ajakan mencegah penularan HIV/AIDS.

“Sekarang juga kita membagikan brosur dengan menyasar pengguna jalan yang melintas diseputaran Jalan Sudirman” ujarnya.

Kegiatan ini kata Oka Parwatha, selain memperingati Hari AIDS sedunia, juga langkah preventif guna menekan penyebaran kasus bari HIV/AIDS di masyarakat.

“Melalui Hari AIDS sedunia ini kita kembali mengingatkan masyarakat akan bahaya HIV/AIDS selain Covid-19 yang memang belum berakhir” tandasnya.

Disebutnya siapapun bisa tertular HIV terlebih bagi mereka yang punya perilaku beresiko dantaranya melakukan hubungan seks dengan pengidap HIV tanpa kondom. HIV juga bisa menular melalui jarum suntik yang sama dengan pengidap.

Bagi yang memiliki gejala disarankan untuk aktif melakukan pemeriksaan dengan mendatangi rumah sakit atau puskesmas terdekat sehingga segera mendapat penanganan. (Komang Tole)