yugi prayanto

Jakarta (Metrobali.com)-

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengimbau agar semua pihak bisa menahan diri dan menjaga suhu politik pascapemilihan presiden (Pilpres) 2014 demi tetap kondusifnya perekonomian di Tanah Air.

“Hal ini penting karena suhu politik akan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha di Tanah Air,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/7).

Pihaknya sangat berharap pasca-pengumuman pemenang Pilpres 2014 kondisi politik di Tanah Air tidak semakin memanas.

Ia menegaskan Kadin Indonesia siap bekerja sama dengan pemerintahan yang baru saja terpilih untuk membangun perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik.

“Pemerintah yang mengumumkan hasilnya, dan dari awal kami sudah bertekad untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru siapa pun yang menjadi pemenangnya,” kata Yugi Prayanto.

Lebih jauh, Kadin meminta agar pemerintahan yang baru bisa serius mengembangkan sektor ekonomi khususnya perikanan dan kelautan.

Yugi mengatakan pemerintahan baru diharapkan dapat dengan lebih serius mengembangkan ekonomi yang berbasis perikanan dan kelautan yang potensinya sangat besar.

“Budidaya belum optimal, illegal fishing masih tinggi, pelaku industri perikanan pun belum begitu banyak. Bagaimanapun pengembangan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan harusnya bisa diprioritaskan,” kata Yugi.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan memberikan peta jalan (Road Map) pembangunan ekonomi sektor kelautan dan perikanan yang telah disusun oleh para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin.

“Usulan dari Kadin konkret dan dibutuhkan lapangan. Bukan rencana yang tidak realistis,” ungkapnya.

Adapun yang menjadi salah satu usulan Kadin adalah membangun sentra-sentra perikanan yang dilengkapi dengan cold storage.

“Kuncinya pada cold storage dengan supply listrik dan air bersih yang memadai. Sebaiknya sentra-sentra perikanan itu tersebar di seluruh Indonesia,” kata Yugi.

Menurut dia, pembangunan kelautan harus melibatkan nelayan dan pembudi daya dan mereka bisa mendapatkan harga yang baik.

Selain itu, proses industrialisasinya pun harus tetap berjalan mulai dari penangkapan atau budi daya hingga sampai ke pabrik-pabrik pengalengan ikan.

“Kalau prospek bisnis bagus bisa swasta kerja sama dengan yang memiliki lahan. Kita harapkan kemudahan permodalan juga lebih diperhatikan, dan akan lebih baik lagi bila ada bulog perikanan yang membeli hasil nelayan dengan harga pasar agar tidak harus melalui rentenir lagi,” katanya.

Yugi juga menambahkan, agar pemerintah dapat membantu masalah mesin-mesin motor yang usianya sudah menua hingga 10-15 tahun. AN-MB