warga-pasang-tanda-dari-ranting-diisi-tas-plastik-kresek-di-jalan-rusak-minggu

Warga pasang tanda dari ranting diisi tas plastik (kresek) di jalan rusak, Minggu (18/12

Jembrana (Metrobali.com)-

Disejumlah titik ruas jalan nasional Gilimanuk-Denpasar di Kabupaten Jembrana belakangan semakin rusak parah.

Kondisi tersebut dari informasi akibat truk bertonase berat bebas masuk ke Bali karena sejumlah Jembatan Timbang (JT) di Jawa sudah tutup menjelang penyerahan pengelolaan Jembatan Timbang (JT) ke Pemerintah pusat per-Januari 2017 mendatang,

Kerusakan terparah ada pada sisi jalan sebelah utara dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Seperti diwilayah Klatakan dan Sumbersari di Kecamatan Melaya, Tembles Penyaringan dan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo dan sekitar desa Pulukan Kecamatan Pekutatan.

Beberapa warga mengatakan kerusakan tersebut mulai terjadi sekitar dua bulan belakangan. “Dulu rusaknya tidak separah ini. Sekarang semakin banyak” ungkap I Ketut Subanda, warga setempat, Minggu (18/12).

Nurhakim, warga lainnya mengatakan untuk menghindari terjadinya kecelakaan dititik jalan yang rusak warga memasang tanda dari ranting dengan diisi tas plastik.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) JT Cekik Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, I Ketut Suhartana membenarkan adanya penutupan sejumlah JT di Jawa yang dimulai sekitar empat bulan lalu.

Ia menduga penutupan tersebut dilakukan karena awal Januari 2017 mendatang wewenang pengoperasian JT diambil alih oleh pemerintah pusat.

Terhadap truk yang kelebihan muatan menurutnya, pihaknya telah memberikan penindakan dengan menilang, namun tetap saja masuk. Pasalnya surat tilang tersebut berlaku hingga dua minggu kedepan.

“Yang kelebihan muatan sudah kita tilang, tapi mereka masuk lagi dengan menunjukan surat tilang itu” ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, kedepan pihaknya akan mengusulkan ke instansi terkait di Pemerintah Pusat untuk mengkaji kebijakan tilang ini.

“Saya melihat sopir-sopir itu tidak takut ditilang karena kelebihan muatan, tapi mereka sangat takut kalau barangnya diturunkan” ujarnya. MT-MB