Ignasius Jonan 2

Surabaya (Metrobali.com)-

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Susi Pudjiastuti membantu menyisir dan mencari korban pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar lokasi penemuan.

“Saya minta Bu Susi membantu dengan mengkoordinasikan nelayan-nelayannya karena siapa tahu menemukan korban saat melaut,” ujarnya kepada wartawan di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Sabtu (10/1).

Ia menjelaskan, saat ini pusat pencarian korban tidak hanya di sekitar area laut, namun juga di sekitar pantai karena tidak menutup kemungkinan ditemukannya korban pesawat rute Singapura-Surabaya yang hilang kontak tersebut.

“Area pencarian diperluas. Kami berupaya semaksimal mungkin agar bisa menemukan semua penumpang, baik yang masih hidup maupun yang tidak,” katanya.

Pihaknya juga mengaku telah memaksimalkan semua tim di kementerian serta Dinas Perhubungan untuk membantu upaya pencarian korban.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut di sela pertemuannnya dengan pihak keluarga korban meminta kesabaran karena Tim Basarnas masih berupaya menemukan korban lainnya.

Ia juga berharap keluarga korban tidak berputus asa dan terus berdoa agar tim evakuasi di lokasi pencarian tetap maksimal.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja melakukan pencarian kepada seluruh penumpang,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Basarnas Jatim Hernanto menjelaskan tim evakuasi tidak bekerja hanya di laut saja, namun di daratan dan sekitar pantai.

“Tim sudah memperluas area pencarian. Semoga korban segera ditemukan dan Basarnas tidak akan pernah berhenti maupun menyerah,” katanya.

Sementara itu, hingga hari keempat belas pencarian, total yang sudah dievakuasi sebanyak 48 jenazah, dan 29 di antaranya sudah berhasil diketahui identitasnya sekaligus diserahkan ke keluarganya masing-masing.

Tim “Disaster Victim Identification” (DVI) Polda Jatim sampai saat ini masih berupaya mengidentifikasi 19 jenazah lainnya dengan mencocokkan data “ante mortem” maupun “post mortem”. AN-MB