DSC_6061

Jusuf Kalla pada acara pembukaan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2015 and 2016 Price Outlook di Nusa Dua, Kamis 26 November 2015.
Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakini jika kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah bukan akibat perbuatan yang disengaja. Bahkan, JK mengaku amat yakin masyarakat dan perusahaan tak mungkin melakukan hal tersebut.

“Saya yakin seyakin-yakinnya perusahaan ataupun masyarakat tidak ingin sengaja membakar sawitnya,” kata JK saat membuka Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2015 and 2016 Price Outlook di Nusa Dua, Kamis 26 November 2015.

Pada acara yang dihadiri para pengusaha sawit dalam dan luar negeri itu ia melanjutkan, kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan berkaitan erat dengan kondisi lingkungan. Menurutnya, saat ini telah terjadi perubahan ekosistem. Maka dari itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan ekosistem agar hal serupa seperti kebakaran hutan tak terulang di kemudian hari.

“Setiap masalah tentu ada sebabnya. Ada perubahan ekosistem yang terjadi. Karena itulah kita harus mengelola ekosistem yang ada,” kata JK.

Pemerintah, ia melanjutkan, saat ini telah menetapkan moratorium untuk pengelolaan hutan dan gambut untuk pengembangan. JK berharap kerusakan ekosistem segera diperbaiki.

“Pemerintah ingin melaksanakan upaya besar untuk merestorasi hutan-hutan dan juga gambut yang telah terjadi kerusakan ekosistem,” ungkap JK.

Ia berharap agar industri sawit dan perkebunan lainnya dapat berjalan dengan baik. Pada saat sama, kondisi lingkungan juga harus tetap terjaga agar ekosistem tak mengalami perubahan imbas dari industri sawit dan perkebunan lainnya.

“Saya yakin perkebunan dan lingkungan tidak pernah berbeda selama kita mengikuti aturan dan prinsip yang ada,” tutup JK. JAK-MB