Pengisian SPBU

Denpasar (Metrobali.com)-

Seperti diketahui Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla berencana akan menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM), untuk jenis premium yang semula Rp6.500 per liter menjadi Rp9.000 per liter. Namun hingga saat ini kenaikan harga BBM jenis premium memang belum terealisasi.

Meski demikian, rencana pemerintah Jokowi ini sudah terasa di Bali dan berdampak pada peningkatan konsumsi BBM Subsidi di Bali. Hal ini diungkapkan Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region V Heppy Wulansari, dia menyebutkan bahwa sepekan ini konsumsi BBM di Bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan, untuk konsumsi Premium naik sebesar 10  persen dan Solar naik sebesar 9  persen.

Biasanya dalam kondisi normal kebutuhan premium di Bali mencapai 2.300 KL per hari dan Solar  625 KL per hari. BBM Subsidi dilayani oleh 178 SPBU yang dipasok dari Terminal BBM Manggis Dan Terminal BBM Sanggaran milik Pertamina.

“Stok dan penyaluran dalam kondisi aman meskipun sudah ada peningkatan konsumsi BBM. Kami terus berkoordinasi pemerintah daerah dan aparat untuk pengawasan lapangan agar situasi ini tidak dimanfatkan oknum-oknum penimbun“ jealsnya dihubungi via telepon, Selasa (11/11).

Dijelaskannya, pertamina juga terus memonitor stock di SPBU dan meminta SPBU untuk memiliki persediaan Delivery Order (DO) yang cukup agar tidak sampai kehabisan BBM.

Heppy menghimbau masyarakat untuk bersama-sama mengawasi BBM Subsidi di lapangan, jika ada indikasi penimbunan masyarakat dapat melaporkan ke aparat karena hal tersebut merupakan pelanggaran hukum. Terlebih penimbunan juga membahayakan masyarakat karena merupakan bahan mudah terbakar.SIA-MB