Denpasar (Metrobali.com)-

Bali Association for Educational and Cultural Exchange menggelar Japan Festival Bali 2013, dari 28 November hingga 3 Desember 2013 di Pura Taman Limut, Pengosekan Kelod, Mas, Ubud, Gianyar. Festival yang gratis untuk umum ini menampilkan berbagai acara kesenian Jepang dan Bali.

 Pada tanggal 28-29 November, jam 19.30 wita, ditampilkan “Mori-Gami” (based on the story from Calonarang), pertunjukan kolaborasi Noh dan Gamelan. Penari Noh yang tampil adalah Tsumura Reijiro (Jepang). Selain itu juga ada musik kolaborasi Sanggar Wayang Beber Cudamani, Ohno Makato (Suling/Jepang), dan Yasufuku Mitsuo (Percusi/Jepang). Pagelaran ini menjadi program utama dalam festival.

 Tanggal 30 November 2013, jam 19.30 Wita, penonton bisa menyaksikan “Akaoni”, sebuah pertunjukan kolaborasi contemporary dance dan balinese dance dengan seniman Kaiji Moriyama (penari kontemporer Jepang) dan Ni WayanSekariani  (penari Bali), musik dari Sanggar Wayang Beber Cudamani (Gamelan/Bali).

 Pada 2 Desember, jam 19.30 ditampilkan “Feel Alive!” Mime Troupe  Grand Balloon (Pantomin Jepang). Tanggal 3 Desember 2013, jam 18.00 digelar Lomba Pidato Bahasa Jepang di SMA 1 Ubud, jam 19.30 digelar pementasan dari   Suar Dwi Stri (Grantang Perog dari Perkumpulan Jepang Bali). Selain itu, dari tanggal 28 November hingga 3 Desember juga digelar pameran lukisan oleh SMA1 Ubud dan SMA Sakura-zuka (Osaka, Jepang).

 Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan keanekaragaman kesenian, kebudayaan Jepang dan Bali. Selain itu, juga menambah wawasan dan mempererat hubungan dalam pertukaran lintas kebudayaan antara kedua negara. RED-MB