IMG_4678
Tabanan, (Metrobali.com) –
Aktivitas pramuka di Bumi Perkemahan Taman Puajaan Pahlawan Margarana, semakin menggeliat seiring perkembangan jaman. Baru-baru ini Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali , menyelenggarakan acara Jambore Daerah Bali acara yang di ikuti anggota pramuka penggalang se bali itu mempunyai tujuan meningkatkan kemandirian, kepemimpinan, keterampilan, persatuan dan kesatuan Pramuka Penggalang.
 Sasaran dalam kegiatan Jamore Daerah Bali tahun 2015, ini meningkatkan ketaqwaan terhadapt Tuhan Yang Maha Esa, terbinanya Tali Persaudaraan, serta mengembangkan rasa percara diri, pengembangan mental, fisik, pengetahunan dan jiwa kepemimpinan.
Kegitan Jambore Dearah Bali dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 8 Nopember 2015 mengambil tempat di Bumi Perkemahan Pramuka Margarana Tabanan Bali.
 
Tema yang diambil dalam ajang pertemuan besar penggalang ini mandiri, berprestasi dan berkarakter, kegitan yang di ikuti 592 anak Pramuka Penggalang dan 40 oang Pembina pendamping dimana masing-masing Kwartir Cabang sebali mengirimkan peserta 4 regu penggalang putra dan 4 regu penggalang putri.
Kegiatan yang inovatif, relevan, kontemporer peneguhan identitas secara umum kegitan dalam Jambore Daerah Bali 2015 ini, diarahkan untuk mengembangkan sikap percaya diri, maupun percaya kepda orang lain.
Kegiatan yang bersifat Joining Activity merupakan kegiatan kebersamaan sebagai upaya menciptakan kesepaham bersama antar wadah pembinaan dalam Pramuka yaitu Kegiatan Umum, Petualangan, Pengetahuan, Kreasi Diri, Ketrampilan, Bakti, Kesakaan, Global Vilagel dan Wisata ungkap DR. Drs. I Gusti Lanang Jelantik MS.i Selaku Ketua Panitia Jambore Daerah Bali tahun 2015.
Sementara dalam sambutan Gubernur Bali yang di bacakan Oleh Asisten II Drs. Ketut Wija MM. mengatakan pendidikan Kepramukaan bertujuan untuk membentuk Pramuka yang memiliki kepribadian, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hokum, disiplin, menjungjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup, membangun dan menjaga keutuhan NKRI, mengamalkan Pancasila serta melestarikan lingkungan hidup.
 
Jambore Daerah Gerakan Pramuka Bali tahun 2015, merupakan pertemuan besar Pramuka penggalang yang dilaksanakan lima tahun sekali, guna meningkatkan kebersamaan, kita patut bersyukur atas terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, sebagai paying hokum dalam kita melaksanakan Pendidikan Kepramukaan di Daerah Bali.
Kegitan Jambore Daerah tahun 2015 ini, Mudah-mudahan melalui Pendidikan Kepramukaan ini, kita berharap Gerakan Pramuka mampu menjadi Garda Terdepan dalam pembentukan Karakter kaum muda. Sampai saat ini pendidikan kepramukaan dirasakan merupakan pendidikan yang paling Holistik dalam pendidikan Karakter, dan diharapkan mampu mengurangi permasalahan yang dihadapi para Remaja Kita.
Dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramua Yaitu Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka mampu mewujudkan Generasi Muda yang beriman, Takwa kepada Tuhan, Peduli terhadap bangsa dan Negara.
 
I Made Mangku Pastika Berpesan kepada adik-adik peserta Jambore Daerah Bali, manfaatkan kesempatan ini untuk belajar, bertukar pengalaman meningkatkan jiwa pancasila, kesatria, rasa nasionalis, dan kebangsaan demi keutuhan NKRI yang telah diwujudkan oleh Para Pahlawan Bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan yang kita nikmati sekarang.
 
Gerakan pramuka di daerah Bali mari kita libatkan secara langsung untuk menunjang keberhasilan dari Program Pemerintah Daerah Bali, “Bali Mandra” Yaitu Bali yang Maju , Aman Damai dan Sejatera.
Ketut Wija sekaligus Ketua Kwartir Gerakan Pramua Daerah Bali menambahkan Jambore tahun 2015 sebagai wahana persiapan mengikuti Jambore Nasional tahun 2016 di Cibubur – Jakarta, sehingga kegiatan Jambore ini menjadi sangat setrategis untuk mempersiapakn Kontingen Daerah Bali.
 
Kita ketahui bahwa Jambore itu adalah satu kegitan yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk adik-adik pramuka Penggalang yang setara di tingkat SMP.  Jadi merupakan kegitan pesta yang menimbulkan ketenangan kebahagian bagi adik-adik,  sehingga jambore itu merupakan pertemuan pramuka penggalang untuk menunjukan kemampuannya dan kebolehanya sekaligus bertemu dengan anggota-anggota penggalang lainya untuk saling tukar pikiran, pengetahuan,  yang sudah dilaksankan seperti yang saya lihat kemarin seperti mambatik, panjat tebing, ketrampilan membuat alat-alat dari benda barang bekas sehingga kegiatan ini betul-betul.
Perkembangan gerakan pramuka yang saya amati dari siaga, penggalang dan penegak memang yang paling meriah itu yang penggalang ini. Jambore  itu jadi kalau di siaga kita mengenal yang namanya pesta siaga tidak semeriah jambore tetapi jambore merupakan pertemuan akbar dalam pramuka Penggalang di penegakpun ada yang dinamakan Raimuna.
Dalam kurikulum 2013 dijelaskan bahwa Gerakan Pramuka atau pendidikan kepramukaan adalah pendidikan extra kurikuler wajib artinya setiap anak yang mengenyam pendidikan di bangku sekolah wajib mengikuti atau mendapaktan pendidikan kepramukaan sebagai bentiuk pendidikan karakter mengapoa demikian kita melihat hanya kegiatan kepramukaan lah yang memiliki karakter. Pendidikan  karakter yang intregrasi yang holistic yang lengkap jadi dipramuka tidak hanya diberikan teori bela Negara dan teori karakter tetapi betul-betul di implementasikan di laksankan seperti sekarang adik-adik di ajarkan membuat tenda dan memasak serta membagi tugasnya masing-masing perregunya sehingga anak-anak yang dulunya malas disini tak bisa mereka bermalas-malsan karena semua sudah di atur dan terjadwal  dan di wajibkan peserta itu masak tak ada yang membawa makanan jadi saja tapi diberikan praktek. RED-MB