Foto : Kadek Dwi (paling kiri) saat memberikan motivasi pada HUT STT Maha Putra Satria Dalem Puri Akah Klungkung ke 26 tahun.

Klungkung (Metrobali.com)-

Kelahiran 11 Desember 1992, nama sosok srikandi ini adalah Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati. Muda, sukses,  cantik dan cerdas,  itulah  gambaran istri dari Ketut Lea Wijaya. Bukan kecantikannya yang akan dibahas, tapi kiprahnya di dunia politik. Tak tanggung-tanggung, istri dari ini menerobos masuk daftar bakal calon anggota Legislatif dari PDI Perjuangan. Bercokol di nomer urut 3 daerah pemilihan Kabupaten Klungkung, Kadek Dwi membidik salah satu kursi di DPRD Bali.
Dari segi finansial, Kadek Dwi tergolong mampan karena sukses membangun bisnis properti bersama suami. Motivasinya hanya satu, mengabdikan diri untuk pembangunan dan masyarakat Klungkung.  Jauh sebelum berkiprah di politik, Kadek Dwi bersama suami sudah banyak melaksanakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat.
Satu hal yang selama ini membangkitkan semangat juangnya adalah ikut andil dalam memajukan pembangunan dan kesejahteraan maayarakat Klungkung. Hal itu pula yang menjasi motivasinya maju menjadi wakil rakyat di Renon.
Apalagi, mengacu pada PAD (Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung tahun 2017 sebesar 152,37 miliar, masih diperlukan akses anggaran untuk mempercepat pembangunan di Klungkung. “Menjadi legislator, akses anggaran APBD maupun APBN bisa dilakukan. Itu kita arahkan sedapat mungkin untuk pembangunan di Klungkung,” ujar dia Kamis (19/7/2018).
Kabupaten Klungkung, Kadek Dwi melanjutkan, sejatinya memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah pengembangan kawasan pariwisata di Nusa Penida. Namun, salah satu hal yan menjadi peehatiannya di Nusa Penida adalah infrastruktur jalan yang masih terbilang cukup kecil untuk sebuah kawasan destinasi wisata.
Padahal, Nusa Penida dengan segala keindahannya kini menjadi saya tarik sendiri bagi wisatawan mancanegara untuk mengunjunginya. Jika dikelola dengan baik, ia yakin Nusa Penida akan menjadi penyangga perekonomian tak hanya bagi Klungkung, tetapi juga bagi Bali. “Ini yang mesti mendapat perhatian serius seperti armada penyebrangan menuju Nusa Penida. Hal lainnya adalah infrastruktur jalan untuk memudahkan wisatawan berpindah dari satu destinasi ke destinasi lainnya di Nusa Penida,” papar dia.
Menurut Kadek Dwi, yang perlu juga mendapat perhatian bagi masyarakat di Nusa Penida adalah akses air bersih dan jaringan listrik. Kedua komponen kebutuhan mendasar masyarakat itu harus mendapat perhatian khusus. Sebab, selama ini air bersih memang sulit diakses oleh masyarakat Nusa Penida. Pun halnya dengan jaringan listrik. “Itu harus mendapat prioritas penanganan. Bagi kami dI Nusa Penida hujan itu ibarat berlian, saking maaih susahnya akses air bersih. Nah, dua hal itu (air bersih dan listrik) juga menjadi prioritas saya jika terpilih menjadi anggota DPRD Bali,” demikian Kadek Dwi.

Pewarta : Adnyana

Editor : Whraspati Radha