Denpasar (Metrobali.com)-

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima kunjungan dari perwakilan Edith Cowen University (ECU), yakni Associate Prof. Helen Vita Bonavita, PhD yang menjabat sebagai Dekan International. Kunjungan di kampus ISI Denpasar itu, dalam rangka pendekatan kerjasama bersama ISI Denpasar.

Di ISI, Prof Helen, diterima oleh Rektor ISI Denpasar di Gedung Rektorat pada hari Senin (18/6) dan menyatakan ketertarikannya terhadap kampus ISI Denpasar. Pihaknya  memperkenalkan profile kampus Edith Cowen yang bertempat di Perth dan menjelaskan program-program yang ada, dan dalam kesempatan yang sama, Di satu sisi Prof. Rai juga mempresentasikan profile kampus ISI Denpasar, dimulai dari sejarah hingga perkembangan ISI Denpasar saat ini. Dan diluar dugaan ternyata banyak jurusan dan program yang ditawarkan oleh ECU juga ditawarkan oleh ISI Denpasar, Hal ini semakin menambah keinginan kedua Institusi untuk lebih mengembangkan hubungan dalam sebuah kesepakatan.

“Ternyata kampus kita memiliki jenis program yang hampir sama, hal ini tentu saja akan mempermudah kerjasama ke depannya” ungkap Prof Rai. Bagaikan gayung bersambut, Helen mengungkapkan kegembiraannya menemukan kampus yang memiliki visi dan misi yang sama, “ Dalam waktu dekat pihak kami akan mengajukan Articulation Agreement, kemudian disusul dengan Memorandum of Understanding (MoU)” ungkap Hellen.

Rencana kunjungan delegasi ISI Denpasar ke Perth pada November tahun ini pun telah dipilih dan ditetapkan oleh kedua belah pihak sebagai waktu yang tepat untuk penandatanganan MoU di Perth. Dalam Kesempatan mengunjungi kampus ISI Denpasar, tidak hanya dihabiskan dengan duduk didalam gedung, Prof.Rai pun kemudian mengajak Helen dan jajarannya untuk mengunjungi dan mengelilingi kampus ISI Denpasar.

Tujuan pertama adalah mengunjungi ruang-ruang kelas dan wantilan yang dijadikan tempat mahasiswa latihan tari, kemudian melihat pameran hasil karya mahasiswa pascasarajana ISI Denpasar di Gedung Kriya Hasta Mandala, yang sehari sebelumnya baru saja dibuka. Helen menyempatkan diri berdiskusi dengan mahasiswa dan bertanya-tanya mengenai karya seni yang dipamerkan baik dari segi konsep maupun proses pengerjaannya.

Tempat terakhir yang dikunjungi sebelum meninggalkan kampus ISI Denpasar, adalah museum Gamelan di Gedung Latta Mahosadi yang menyimpan berbagai koleksi gamelan, wayang, dan konstum tari. Kemudian rombongan turun dan berpamitan, “ Sampai jumpa di Perth”, ungkap Helen kepada Prof.Rai. HP-MB