Tanggapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika atas perkembangan berita seputar konsep ngayah prajuru Desa Pakraman di Kelompok Media Bali Post (KMB).

================================================

Penjelasan ini Saya sampaikan untuk meluruskan opini pemberitaan media massa yang berkembang seputar topik itu pasca simakrama di Buleleng Sabtu, 25 Februari 2012, sebagai berikut :

  1. Apa yang berkembang di media massa itu sebetulnya tidak seperti yang terjadi di lapangan.  Saya menangkap ada semacam upaya untuk ‘blow up’ kejadian untuk kepentingan tertentu dari pihak-pihak tertentu dengan memanfaatkan situasi tersebut.
  2. Penjelasan saya mengenai konsep ngayah yang saya sampaikan pada saat itu hanya mereview penjelasan Bendesa Agung MUDP. Review itu saya lakukan sesuai situasi dan kondisi yang ada dan khusus hanya ditujukan kepada penanya, Jro Bendesa Jagaraga  Bapak I Nyoman Sura.
  3. Keluarnya yang bersangkutan bukan karena saya, tetapi ada reaksi suara “Uuuu” dari audien.  Dan rupanya setelah beliau keluar langsung ditangkap oleh media dengan mewawancarai yang bersangkutan secara khusus.
  4. Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan apabila karena saya mereview penjelasan Jro Bendesa Agung MUDP tersebut berkenaan dengan konsep ngayah menyebabkan ketersinggungan prajuru desa pakraman lainnya di seluruh Bali, maka saya mohon maaf . Sama sekali tidak ada maksud dari saya melecehkan, apalagi mengkerdilkan desa pakraman.

Denpasar, 28 Februari 2012

Gubernur Bali