Sekolah Asing Gemari Budaya Indonesia1

 Brussel (Metrobali.com)-

Karakter sering merujuk kepada ciri khas seseorang. Karakter juga dipahami sebagai perilaku keseharian seseorang yang tergambar  abadi dalam diri sendiri. Gambaran itu berupa sikap tingkah laku setiap hari dalam melakukan aktifitas yang bersifat baik maupun buruk. Karakter ini dihasilkan dari sebuah pembelajaran aktifitas kehidupan  di sekolah, di rumah, di masyarakat dan lingkungan dimana kita berada. Di sekolah Eropa khususnya Belgia, pembentukan karakter sering menggunakan metode pembelajaran seni budaya asing. Seni budaya yang berkembang di Belgia dijadikan materi  pembelajaran  untuk pembentukan karakter tsb. Salah satunya adalah seni budaya Indonesia.

 Pada bulan Februari dan Maret lalu 2015, KBRI Brussel, British School of Brussels  (BSB) dan Dharma Wanita  KBRI Brussel telah  mengadakan pembelajaran seni budaya Indonesia. Adapun pelatihnya adalah Ibu Rosa untuk angklung dan Made Agus Wardana untuk gamelan dan kecak. Berjumlah 90 murid tingkat sekolah dasar secara intensif mempelajari seni budaya Indonesia di Aula KBRI Brussel.  Seni Budaya Indonesia menjadi pilihan utama mereka.

Menurut Fiona, Direktur Departemen Musik BSB, Seni Budaya Indonesia terutama Angklung, Gamelan dan Kecak sangat tepat dijadikan materi pembelajaran.  Adanya nilai nilai moral dan etika, sopan santun serta menghargai budaya lain menjadi ciri khas budaya Indonesia.   Angklung misalnya, kita diajarkan memainkan dengan nuansa kebersamaan tanpa individu. Masing-masing pemain memegang satu instrumen dengan nada do, re, dans etrusnya.  Kita tidak mungkin main sendiri, tapi kita main secara bersama-sama membentuk harmoni. Nilai itulah yang kita kembangkan, ‘’ ujar Fiona.

Sekolah Asing Gemari Budaya Indonesia

 Gamelan Bali memiliki jumlah pemain 24 orang dan masing-masing pemain memainkan instrument yang berbeda-beda. Ada yang memainkan bagian melodi, gong, kendang (drum), cengceng (cymbal) dan lain lain. Untuk penabuh pemula, memainkan gamelan Bali butuh waktu lama dalam menguasainya. Kadang-kadang murid menjadi bosan dan tidak suka.  Namun demikian, pada tahap awal murid-murid ini dibekali melatih kesabaran sambil menunggu giliran mendapatkan pelatihan. Satu demi satu murid murid dilatih dengan tempo pelan, sampai akhirnya menguasai tekhnik memukul gamelan yang benar.

 Disinilah, pentingnya seorang guru seni yang sabar. Bagaimana caranya melatih jiwa  atau karakter mereka dalam bermain gamelan. Guru harus memberikan suasana “senang” kepada anak didiknya. Humor segar selalu diselipkan dalam setiap penjelasan.  Ini sangat berguna  untuk menahan konsentrasi mereka supaya terfokus untuk belajar gamelan itu sendiri. Materi seni yang dimainkan adalah tingkat dasar,  sehingga mereka dengan cepat dapat menguasai/membunyikan gamelan bali tersebut. Guru juga harus pandai-pandai membuat anak didiknya agar  menjadi  terkesan dan terhibur dalam pembelajaran tersebut.

 Materi seni yang paling disukai oleh murid BSB dalam pembelajaran seni budaya ini adalah tari kecak. Kecak adalah seni tari, musik, drama. Awal-awalnya kalau mereka mendengarkan kata menari, murid yang laki laki terutama selalu bereaksi kurang suka. Setelah diberi penjelasan bahwa kecak adalah sebuah tarian kecak yang memerlukan energi, pendramaan, bersemangat, lucu dan banyak humor disaat itu pula mereka serentak bersemangat.

 Dalam kecak, murid dibagi menjadi 3 kelompok. kelompok pertama menyanyikan Cak telu/tiga, kelompok kedua cak besik/satu dan ketiga Cak Pitu/tujuh, ketiga model cak tersebut kalau dinyanyikan bersama akan menghasilkan bunyi cak ritmis yang saling bersahutan. Dengan tempo pelan, jari tangan bergetar, meliuk-liuk seolah-olah suasana api membara atau riak riak air kemudian menggelengkan kepala sambil tersenyum, mata melotot, bahu berjingkrak jingkrak keatas mereka sudah  terhipnotis  dengan ritme Cak Cak Cak PungPung, Cak Cak Byuk Sir. Walaupun bunyi Cak tersebut tidak mengandung arti, hanyalah ritme saja, mereka tetap saja bersemangat sambil menutup kecak dengan bunyi Cak Cak Byuk Sir.  Tepuk tangan tiada henti, pertanda mereka senang dan terkesan dengan apa yang mereka pelajari. Banyak hal yang ditemuinya, didapat dan sudah barang tentu akan terpatri selamanya di dalam hati sanubari murid murid tersebut.

Sekolah Asing Gemari Budaya Indonesia2

  Membina karakter sejak dini

                    Ada yang patut dibanggakan oleh kita sebagai warga Indonesia. Kebudayaan kita dicintai dan dijadikan pedoman pembentukan karakter anak didik di negeri orang. Kebudayaan yang berakar dari kearifan masa lampau memberikan ketauladanan dalam aspek kehidupan tidak saja di Indonesia bahkan di luar negeri. Kadangkala kita juga ikut sedih. Karena sebagian orang kita sendiri masih menganggap budaya kita kuno dan ketinggalan zaman.

 Kegiatan yang dilakukan BSB ini, adalah sebuah bukti kebudayaan Indonesia bukanlah kuno atau ketinggalan zaman. Mereka mengetahui  bahwa musik angklung, musik gamelan dan tarian kecak dapat membuat  mereka senang. Mereka paham akan nilai positif yang muncul berkat pembelajaran seni budaya Indonesia tersebut. Murid-murid  terlihat gembira membangun kecintaan, menyenangi budaya orang lain sehingga karakter mereka terbina dengan baik sejak usia dini. (Ciaaattt-MB)