Jakarta (Metrobali.com)-

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (Hipmi Jaya) menginginkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat terus berlanjut dan benar-benar ditargetkan untuk para pengusaha pemula di Tanah Air.

“Sejak awal KUR ini, ditargetkan untuk pengusaha pemula dan tidak punya ‘collateral loan’. Faktanya, di lapangan sebagian besar penerima KUR wajib punya penjaminan. Jadi banyak yang kecewa,” kata Ketua Umum Hipmi Jaya Rama Datau Gobel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (28/11).

Rama berpendapat, meski konsep KUR diatas kertas sudah bagus, namun dalam implementasinya, bank-bank penyalur KUR masih meleset dan tidak sesuai sasaran.

Ia juga menyesalkan bahwa praktik KUR di lapangan tidak jauh berbeda dengan pemberian kredit komersil lainnya.

Sebelumnya, Hipmi Jaya ingin agar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga merevitalisasi KUR sebagai bentuk keberpihakan terhadap pengusaha kecil.

Menurut dia, Hipmi Jaya menyambut baik penunjukan Puspayoga sebagai Menkop-UKM serta siap menjadi mitra dalam membangun daya saing Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

Ia memaparkan, kontribusi UKM atas ekspor nasional masih di bawah 20 persen, sedangkan Thailand telah berada di atas 20 persen. “Padahal, kontribusi UKM RI atas perekonomian nasional cukup besar yakni mendekati 60 persen atas PDB,” ujarnya.

Menurut dia, sejumlah tantangan menanti yakni bagaimana meningkatkan kapasitas bisnis UKM, membuka akses pembiayaan yang lebih besar bagi pelaku UKM, meningkatkan kelembagaan dan sumber daya manusia UKM, serta meningkatkan akses pasar dan teknologi bagi UKM.

Hipmi mengusulkan KUR direvitalisasi agar makin tepat sasaran dan berdampak besar bagi pengembangan kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja serta dinilai cukup bagus untuk membantu pembiayaan bagi pengusaha pemula. AN-MB