Guru Kecewa, Dana Sertifikasi “Disunat”
Jembrana (Metrobali.com)-
Pasalnya, dana sertifikasi yang mereka terima diduga telah dipotong, dan para guru tidak bisa berbuat apa-apa. Namun Kasi Agama Islam Kantor Kemenag Jembrana, Asmari membantahnya.
Beberapa guru mengatakan pemotongan dana sertifikasi sudah berjalan sejak beberapa tahun. Bahkan dialami oleh semua guru.
Dana sertifikasi menurut beberapa guru memang ditransfer langsung ke nomor rekening mereka di bank. Namun setelah itu dengan istilah infaq dan sadaqah, para guru diminta menyerahkan dana senilai Rp.150 ribu per orang.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kami tolak, kami takut nanti berkas kami tidak diusulkan ke pusat untuk mendapat dana sertifikasi. Itu sebabnya kami pasrah, memberikan uang sesuai permintaan” ujar beberapa guru.
Menurut mereka, dana sertifikasi diterima setiap tiga bulan sekali. “Selama tiga bulan itu kami diminta Rp.150 ribu per orang. Jadi per bulannya Rp.50 ribu. Kami harap kedepannya tidak ada lagi pungutan” harap mereka.
Kepala Seksi Agama Islam di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jembrana, Asmari dikonfirmasi terpisah membantah pihaknya memungut dana dari sertifikasi para guru.
Menurutnya, pihaknya tidak berhadapan langsung dengan uang milik para guru. Ia dan stafnya hanya mengurus berkas dari para guru untuk mendapatkan dana sertifikasi.
“Setelah semua berkas beres, kami kirim ke pusat. Seterusnya dananya langsung dikirim ke nomor rekening masing-masing guru. Jadi tidak mungkin kami memotong dana serifikasi dari para guru itu” tandas Asmari, dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Jembrana, I Putu Dwita yang membidangi masalah pendidikan mengatakan, kalau benar ia mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Kenapa masih saja ada orang yang tega mengambil sesuatu yang bukan haknya dari orang lain.
“Saya harap praktik seperti ini segera dihapus. Karena tidak zamannya lagi hak para guru terus diambil hanya untuk kepentingan orang tertentu” ujarnya.
Dari informasi, praktek motong pemotong dana sertifikasi juga terjadi pada sejumlah guru lainnya, dan terjadi sejak beberapa tahun lalu. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.