Denpasar (Metrobali.com)-

 

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima kunjungan 30 Anggota Pertahanan Nasional Perguruan Tinggi (Lemhanas) Bangladesh di Wiswa Sabha Pratama, Kantor Gubernur Bali, Senin (30/9). Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mohammad Latifal Haider bertujuan untuk mengetahui sejumlah hal tentang Bali, khususnya sistem pemerintahan yang berlaku.

Gubernur Mangku Pastika menyampaikan selamat datang dan mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Bali sebagai salah satu objek kunjungan rombongan Lemhanas Bangladesh. Dalam kesempatan itu, dia pun berbicara panjang lebar tentang Pulau Dewata dan keunikannya. Bali, tambahnya, sudah begitu dikenal di manca negara. Karena keindahan alam dan keunikan budayanya, Bali pun menyandang sederetan julukan seperti Pulau Surga, Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, Pulau Demokrasi, Pulau Kedamaian, dan Pulau Toleransi. Bahkan, belakangan Bali punya julukan baru yaitu Pulau Cinta atau The Island of Love. Dikatakan, julukan itu tercetus karena Bali telah dipilih menjadi tempat syuting film Eat, Pray, and Love yang dibintangi oleh Julia Robert.

Kemasyuran Bali tak hanya menjadi magnet bagi wisatawan yang datang untuk berlibur. Bali juga menjadi lokasi favorit pelaksanaan event internasional. “Saat ini Bali merupakan provinsi tersibuk di Indonesia, karena menjadi tuan rumah sederetan event internasional,” ujarnya. Baru saja, Bali sukses menjadi tuan rumah hajatan Miss World yang menobatkan wakil Philipina sebagai jawara. Selanjutnya Bali akan menyongsong sederetan event besar lainnya seperti KTT APEC, WTO Summit hingga Bali Democracy Forum.

Dalam sesi tanya jawab, anggota Lemhanas Bangladesh antara lain menanyakan masalah ekonomi, sosial hingga adat istiadat yang berlaku di Bali. Pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar dan euro juga menjadi salah satu pertanyaan yang mengemuka. Menurut Gubernur, kondisi tersebut tidak terlalu dirisaukan masyarakatnya. Sebaliknya, hal itu justru menguntungkan masyarakat, khususnya yang bergerak di sektor industri kerajinan, karena barang mereka bisa dijual lebih mahal.

Secara umum, tambah Mangku Pastika, ekonomi Bali banyak tergantung dari sektor pariwisata. Karena itu, faktor keamanan menjadi hal yang sangat penting bagi daerah Bali. “Kami terus berbenah di bidang keamanan agar tidak kecolongan lagi,” imbuhnya. Selain sektor pariwisata, Pemprov Bali pun memberi perhatian pada sektor pertanian. “Kita ingin menarik minat generasi muda untuk bertani, salah satunya melalui Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri),” tambahnya. Perhatian terhadap Subak sebagai lembaga pengairan tradisional juga terus ditingkatkan melalui pemberian bantuan. Harapan Gubernur, produk pertanian Bali bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Mangku Pastika juga memperkenalkan Desa Pakraman dan Pecalang sebagai salah satu keunikan dalam sistem pemerintahan tradisional Bali. Lembaga ini telah mengakar di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan menjadi benteng untuk kelestarian adat dan budaya. Dubes Banglades untuk Indonesia, Mr. Md. Nazmul Quaunine sangat mengapresiasi penjelasan dan sambutan hangat Gubernur Mangku Pastika. Acara diakhiri dengan pertukaran cendera mata. DA-MB