Mangku Pastika 1

Ubud, (Metrobali.com) –

Gubernur Bali Mangku Pastika Membuka Mahasabha II Kerta Semaya Trah Dhalem (KSTDS) Provinsi Bali yang dilaksanakan di Royal Pita Maha, Kedewatan-Ubud, Minggu (25/1). Pembukaan Mahasabha II  ditandai dengan pemukulan gong. Pelaksanaan Mahasabha II dihadiri oleh para sulinggih kabupaten/kota se-Bali. selain itu, hadir juga Tjok Aca Oka Artha Ardhana Sukawati, Dewa Made Suamba Negara selaku Pengageng KSTDS Bali. Menurut Ketua Panitia Dewa Ketut Sujatha, acara Mahasabha II dihadiri oleh 300 orang peserta yang berasal dari Trah Dhalem perwakilan kabupaten/kota se-Bali.

Mahasabha sendiri merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan Kerta Semaya Trah Dalem (KSTDS) Provinsi Bali yang dilaksanakan sekali dalam lima tahun. Adapun tujuan dari Mahasabha II kali ini adalah mendengarkan pertanggungjawaban pengurus yang telah dilaksanakan selama lima tahun. Selain itu, Mahasbha juga melaksanakan pemilihan dan penetapan pengurus KSTD serta memilih tempat pelaksanaan mahasabha selanjutnya.

Pada kesempatan itu Pastika menyampaikan Mahasabha hendaknya dimanfaatkan sebagai wahana evaluasi program serta konsolidasi internal dalam memperkuat ikatan kekerabatan pesemetonan. Lebih lanjut Pastika berpesn agar pesemetonan Kerta Semaya Trah Dhalem melakukan retrospeksi peran dan fungsi dalam pembinaan umat serta ikut melakukan patisipasi melaui program-program yang bermanfaat bagi umat hindu secara luas. ” Meskipun Mahasabha berlangsung ditempat yang mewah, pesemetonan harus peka terhadap kondisi umat dan masyarakat kita sehingga filosofi menyama braya agar diimplementasikan dalam program organisai, misalnya dengan program membantu keluarga pesemetonan yang kurang mampu, Untuk selanjutnya agar ditingkatkan menjangkau masyarakat yang kurang mampu lainnya di seluruh Bali,” pungkasnya.

Pastika juga meminta kepada para sulinggih agar memberikan pencerahan dan tuntunan kepada umat agar tercipta tatanan kehidupan sosial yang tertib dan tentram. Selain itu agar dapat membangun Bali dengan terus memasyarakatkan keseimabangan penerapan dharma agama dengan dharma negara dan menajdi panutan terbangunnya kesejukan di kalangan umat. Melalui Mahasabha ini tercipta solidaritas ikatan intern seleruh komunitas krama Bali, serta hubungan yang rukun dan harmonis antar seluruh komponen masyarakat Bali sehingga mampu mewujudkan masyarakat Bali yang santhi dan jagadhita. AD-MB