ARDANAKetua Asosiasi Pariwisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardhana
Denpasar (Metrobali.com)-
10 hari di Bali, total transaksi Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al Saud diprediksi mencapai Rp250 miliar. Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Pariwisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardhana.
Kita mendapat laporan dari anggota yang ada di lapangan. Sampai saat ini destinasi yang sudah dikunjungi lebih dari 10 destinasi yang tersebar di Badung, Tabanan, Denpasar, Gianyar, Bangli,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/3).
Namun yang sering bepergian ke tempat wisata tersebut, bukanlah Raja Salman, pejabat ataupun pangeran melainkan hanya pegawai kerajaan biasa. Meski demikian jika dihitung-hitung, total transaksi hingga saat ini mencapai Rp195 miliar lebih.
“Hingga saat ini, setelah kita hitung-hitung secara global saja, maka total transaksi sudah mencapai Rp 195 miliar lebih. Jumlah ini baru dihitung dari hotel, kendaraan, biaya sewa masuk, dan sebagainya. Belum termasuk biaya lain-lainnya,” ujarnya.
Menurut Ardhana, perhitungan global itu belum termasuk belanja di berbagai mall, pasar oleh-oleh, makan di berbagai restoran, spa, pijat, dugem di tempat hiburan malam dan sebagainya.
“Wisatawan Arab Saudi akan sangat royal kalau mereka sudah menyenangi sesuatu. Mereka tidak mempersoalkan berapa uang yang dikeluarkan, kalau mereka sudah menikmati tempat tersebut,” ujarnya.
Hingga hari terakhir keberadaan raja di Bali, kata Ardhana jika dihitung dari seluruh sektor, total transaksi bisa mencapai Rp 250 miliar.
“Bisa saja 10 hari di Bali, ada 10 destinasi yang dituju, jika dihitung global bisa mencapai Rp250 miliar,” katanya.
Meski hanya sekelas pegawai kerajaan yang bepergian, petugas kepolisian tetap melakukan pengawalan sebagaimana mestinya. 
Dikabarkan rombongan sekelas pangeran, dan para pejabatnya jarang keluar hotel. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu didalam hotel, ujar sumber yang enggan disebut namanya ini.
Untuk kelas pangeran baru ke GWK, Pandawa dan Uluwatu,” imbuh sumber.SIA-MB