poto unaoc 1

Nusa Dua (Metrobali.com)-

Filosofi Tri Hita Karana telah di adopsi oleh dunia sebagai rujukan dalam menjaga toleransi antar negara dalam menciptakan perdamaian dan kian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bagian terakhir pidato Presiden Susilo pada saat menghadiri konferensi United Nation od Alliance of Civilizations, di BNDCC Nusa Dua Bali (29/8). Dalam sambutannya orang nomor satu di Indonesia iu mengungkapkan bahwa tema Unity in Diversity yang diusung tahun ini sangat tepat, dimana tema ini berarti Bhineka Tunggal Ika yang mencerminkan keheterogenan Indonesia namun tetap satu jua. Hal tersebut juga sangat tepat dengan tiga konsep filosofi yang dimiliki oleh Bali, yaitu Tri Hita Karana. Tiga konsep ini memiliki arti menjaga hubungan baik manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta menjaga hubungan baik manusia dengan lingkungan dan hewan. Hal tersebutlah yang membuat Bali tetap aman dan harmonis. Menurutnya banyaknya konflik yang terjadi didunia saat ini hal tersebut membuat kita perlu memandang pentingnya toleransi dan menjaga hubungan baik antar umat beragama. “Maka jika negara-negara didunia ingin belajar mengenai toleransi, belajarlah di Bali. Menurut saya Bali merupakan contoh dimana dengan penduduk yang heterogen, Bali tetap menjaga keharmonisanya sehingga tetap tercipta suatu keamanan dan kedamaian”, ujarnya di hadapan 1.322 participants yang berasal dari 87 negara dan 22 organisasi internasional pada forum tersebut.

_DSC3812

 Pernyataan ini ini diamini Gubernur Made Mangku Pastika yang hadir sebagai tuan rumah ajang bergengsi tersebut. Menurut  Pastika Bali merupakan suatu contoh yang hidup/kongkret tidak hanya sekedar menganggap sebagai filosofi yang diawang-awang tetapi dalam pelaksanaannya juga kita sudah wujudkan secara konsisten, sehingga sampai saat ini Bali tetap aman, damai dan harmonis.  “Dengan keheterogenan yang dimiliki oleh Bali dan ini merupakan suatu kebanggan buat kita,” pungkasnya bangga. Event tersebut dihadir sejumlah pemimpin dunia Ketua Perwakilan UNAOC Nassir Abdulaziz Al-Nasser, Presiden Majelis Umum ke 68 John W.Ashe, Sekretaris Umum PBB Ban Ki-Moon, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo, Deputi dari Menteri Luar Negeri Turkey Naci Koru dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.

Kegiatan UNAOC yang berlangsung dari tanggal 28 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2014, memiliki serangkaian agenda diantaranya adalah UNAOC Group of Friends Ministerial Meeting, serta sesi paralel lainnya yang akan membahas topik-topik khusus. AD-MB