Foto: Emiliana Sri Wahjuni, Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung penuh Vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun berbasis sekolah di Kota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun berbasis sekolah di Kota Denpasar resmi dimulai pada Senin (5/7/2021).  Pencanangan pelaksanaan vaksinasi tersebut dipimpin langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede di SMPN 8 Denpasar.

Sementara pencanangan vaksinasi untuk anak anak tingkat SMA dilakukan di SMAN 4 Denpasar. Pencanangan ini dilakukan oleh Gubernur Bali  Wayan Koster didampingi Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Wakil Walikota Kadek Agus Arya Wibawa dan Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan.

Untuk diketahui, Vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun menggunakan jenis vaksin Sinovac sebanyak 0,5 ml dengan jarak atau interval minimal 28 hari. Sebanyak 67 ribu lebih anak di Denpasar menjadi target sasaran pelaksanaan vaksinasi ini yang ditargerkan rampung hingga akhir Juli 2021. Pelaksanaanya pun akan digelar serentak dan terpusat dengan menyasar sekolah-sekolah.

Dimulainya vakinasi pada anak usia 12-17 Tahun di Kota Denpasar mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh kalangan DPRD Kota Denpasar. Emiliana Sri Wahjuni, Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi pendidikan dan kesehatan, berharap vaksinasi pada anak ini bisa berjalan lancar untuk melindungi anak dari bahaya terpapar Covid-19.

“Anak adalah masa depan kita dan mereka sudah seharusnya diprioritaskan juga dilidungi dengan vaksinasi Covid-19. Apalagi selama ini kasus Covid-19 pada anak juga cukup tinggi,” kata Emiliana Sri Wahjuni.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak bertujuan untuk mencegah terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat, menghentikan penyebaran Covid-19, menghindari penyakit saat dewasa, membantu melindungi generasi selanjutnya serta melindungi orang lain.

Selain melihat pentingnya manfaat, vaksinasi pada anak usia 12-17 tahun ini dilaksanakan guna menindaklanjuti arahan Pemerintah Pusat terkait dengan tingginya penularan Covid-19 pada usia anak anak.

“Mulainya vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun di Kota Denpasar ini sedikit tidaknya bisa mengurangi kekhawatiran orang tua dan kita semua terhadap bahaya paparan Covid-19 pada anak. Selamatkan masa depan anak bangsa. Jangan sampai terjadi lost generation (generasi yang hilang) akibat Covid-19, jangan sampai kita kehilangan masa depan kita,” ujar Emiliana Sri Wahjuni.

Srikandi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akrab disapa Sis Emil ini menambahkan vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun di Kota Denpasar ini yang berbasiskan sekolah ini juga disambut gembira dan antusiasi oleh orang tua maupun anak (siswa).

“Banyak orang tua japri saya dan orang tua murid setuju anak-anak divaksin lewat sekolah, karena didampingi guru-guru dan anak-anak lebih tenang. Semoga anak-anak generasi kita bisa sehat,” tutur ibu dari dua orang putri ini.

Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini juga menambahkan program vaksinasi pada anak ini juga menjadi bagian penting menekan laju penyebaran Covid-19 dan persiapan menuju Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau sekolah tatap muka di Denpasar.

“Kalau semua anak usia12-17 tahun yang merupakan siswa SMP dan SMA/SMK ini sudah divaksin maka bisa mempercepat persiapan dan kepastian penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama baik oleh siswa maupun orang tua dan juga para para guru,” kata Sis Emil.

Karenanya pihaknya berharap pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Sekolah mempercepat proses vaksinasi pada anak usia 12-17 tahun di Kota Denpasar dengan juga memberikan informasi dan sosialisasi yang tepat dan cepat kepada pihak orang tua dan siswa (anak).

“Kalau bisa sebaiknya dari Pemerintah Kota ada aplikasi terkait vaksinasi Covid-19, ada hotline yang bisa dihubungi. Dan disiapkan dokter online juga, jadi kalau anak mau bertanya ada dokter onlinenya. Di Jakarta ada aplikasi lengkap seperti itu,” harap Sis Emil.

Di sisi lain ia berharap masyarakat tetat patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan aturan dalam PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). “Perhatikan juga nasib tenaga medis, jangan diporsir, kasihan mereka sudah berjuang keras selama ini,” pungkas Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Saat meninjau vaksinasi anak-anak 12-17 tahun di SMPN 8 Denpasar, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, sebanyak 67 ribu lebih anak di Denpasar menjadi target sasaran pelaksanaan vaksinasi ini. Pelaksanaanya pun akan digelar serentak dan terpusat dengan menyasar sekolah-sekolah.

“Karena ini sudah mejadi komitmen bersama astungkara akhir Juli ini sudah bisa kita penuhi target 67 ribu anak ini, untuk ketersediaan vaksin tentu Kota Denpasar siap, jadi akan kita kerjakan, apakah itu SMA atau SMP yang merupakan masyarakat Kota Denpasar,” jelasnya. (wid)