bung karno - Copy

Denpasar, (Metrobali.com) –

Presiden RI pertama, Soekarno, tak diragukan lagi sangat berjasa bangi bangsa Indonesia. Dia tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan RI. Selain itu, Soekarno telah mewariskan fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan jasa-jasa besar tersebut, Soekarno seharusnya layak diakui negara sebagai Bapak Bangsa. Namun, sejak rezim Orde Baru berkuasa, ketokohan Soekarno tiba-tiba lenyap. Negara di bawah rezim Soeharto tak pernah memberikan pengakuan terhadap Soekarno sebagai Bapak Bangsa.

Kini muncul gerakan untuk mendorong negara mengakui dan menetapkan Soekarno sebagai Bapak Bangsa. Motor utama gerakan itu digalang PDIP seluruh Indonesia termasuk PDIP Bali. Karena itu, pada bulan Juni ini PDIP menggelar kegiatan Bulan Bung Karno Bapak Bangsa yang diisi dengan berbagai kegiatan selama sebulan penuh. Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster menjelaskan, kegiatan Bulan Bung Karno di Bali digelar si seluruh kabupaten/Kota. Inti dari berbagai kegiatan yang digelar itu untuk menyadarkan dan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang sosok Soekarno yang telah berjasa bagi bangsa ini sehingga akan muncul gerakan bersama untuk mendorong negara menetapkan Soekarno sebagai Bapak Bangsa. “Ini gerakan kolektif, gerakan nasional agar bersama rakyat mendorong pengakuan negara terhadap Soekarno sebagai Bapak Bangsa dan menetapkan hari Kalahiran Pancasila pada 1 Juni. Soekarno sangat berjasa bagi bangsa ini. Ia telah menetapkan dasar kehidupan bernegara, ada ideologi Tri Sakti, Marhaen, dan pandangan kebangsaan lainnya,” ujar Koster saat ditemui di sela-sela kegiatan Malam Seni Bulan Bung Karno di Lapangan Puputan, Denpasar, Minggu (21/6).

Setelah adanya gerakan nasional tersebut, lanjut anggota DPR RI ini, pihaknya akan meminta secara resmi kepada MPR RI untuk menetapkan Soekarno  Bapak Bangsa dan 1 Juni sebagai  hari Kalahiran Pancasila. “Selama ini rakyat memang memang sudah mengetahui Soekarno sebaghai Bapak Bangsa tapi sampai hari ini belum ada pengakuan dari negara. Setelah kegiatan Bulan Bung Karno, kami akan menyampaikan secara resmi kepada MPR RI. Kami meminta MPR karena itu lembaga yang mewakili rakyat. Apakah nanti MPR yang akan menetapkannya, atau dimandatkan kepada presiden. Kami yakin prosesnya akan cepat untuk segera menetapkan Soekarno  Bapak Bangsa dan 1 Juni sebagai  hari Kalahiran Pancasila,” ujar Koster

Terkait kegiatan Bulan Bung Karno di Bali, dijelaskan Koster, itu digelar selama sebulan penuh di semua kabupaten/Kota di Bali. Pihanya mendatangi banjar-banjar di Bali untuk memperkenkan secara utuh sosok Soekarno. Selain itu, juga digelar lomba baca puisi dan Pidato tentang Soekarno, dan kegiatan seni lainnya. Kemari Malam, digelar Malam Seni Bulan Bung Karno di lapangan Puputan Denpasar. Ribuan warga Denpasar hadir menyaksikan kegiatan tersebut. Acara diisi dengan lomba sepeda ontel, nonton film Dokumenter tentang Soekarno, petunjukan tarian, musik dan pameran lukisan Soekarno. Selain itu juga diberikan penghargaan terhadap tokoh-tokoh di Bali yang telah berjasa dalam membesarkan ketokohan Soekarno.

Selanjutnya, pada tanggal 27 Juni mendatang akan digelar Sarasehan Nasional tentang Soekarno dan Deklarasi Soekarno Bapak Bangsa di Inna Grand Bali Beach. Menurut Koster, kegiatan itu tidak gelar oleh PDIP tapi oleh berbagai eksponen tokoh masyarakat Bali yang peduli Soekarno. Pada acara Sarasehan itu akan hadir sejarahwan dari LIPI yang akan menjelaskan sejararah tentang Soekarno. “Kita tidak membedakan latar belakang suku, Agama, Partai dan lainnya. Tokoh-tokoh masyarakat tiga generasi di Bali dan pemuda yang mencintai Soekarno akan hadir pada sarasehan dan deklarasi Soekarno Bapak Bangsa. Diperperkirakan 2000 orang akan hadir. Mohon dukungannya agar Soekarno jadi Bapak Bangsa dan Hari Lahir Pancasila ditetapkan pada 1 Juni,” pungkas Koster. BOB-MB