P_20171207_102824_1
Tembok pagar alas SMAN 1 Mendoyo di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo yang dibangun tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya sekolah, ambruk/MB
Jembrana, (Metrobali.com) –
Hujan deras mengguyur Kabupaten Jembrana Minggu (3/12) malam menyisakan masalah.
Tembok pagar alas SMAN 1 Mendoyo di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo yang dibangun tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya sekolah, ambruk.
Pagar sepanjang 120 meter sebagai pembatas halaman SMAN 1 Mendoyo dengan lapangan sepak bola diketahui ambruk oleh pihak sekolah Senin (4/12) keesokan harinya.
Tembok disebelah Selatan bangunan sekolah yang dulunya bernama SMAN 2 Negara ini sejatinya sudah kropos dan miring lantaran kostur tanah yang labil.
Pengamatan Kamis (8/12), puing-puing pagar alas dari bahan batako ini nampak sudah diratakan oleh pihak sekolah.
Sebagian tembok yang berbatasan langsung dengan rumah warga nampak masih berdiri, namun sudah miring.
Kepala SMAN 1 Mendoyo, I Ketut Ngurah Suka Darmasada mengatakan tembok yang ambruk merupakan bagian dari tembok pagar alas sekolah yang memiliki panjang 250 meter.
“Yang ambruk sekitar 120 meter. Sisanya masih berdiri tapi sudah miring. Sudah saya laporkan ke Provinsi” ujarnya.
Ia memperkirakan tembok pagar alas tersebut ambruk pada Minggu (3/12) malam saat hujan deras. Pasalnya pada siang hari saat odalan (Upacara) sekolah tembok tersebut masih berdiri.
“Kita akan menanam turus (cabang pohon) untuk pagar, tapi ini sifatnya sementara. Karena disisi selatan juga digunakan untuk parkir sepeda motor siswa” ujarnya. MT-MB