Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Perhubungan Kota Denpasar bekerja sama dengan Universitas Udayana mengadakan studi daya dukung dan penataan transportasi di kawasan Sanur, Bali.

Tim studi daya dukung dan penataan transportasi di kawasan Sanur oleh Universitas Udayana Alit Sutanaya di Denpasar, Kamis (4/12), menjelaskan tujuannya adalah untuk mengkaji daya dukung dan penataan transportasi.

Ia mengatakan selain menganalisa kinerja ruas jalan dan simpang dalam kondisi eksisting di kawasan Sanur, juga menganalisa dampak lalu lintas terhadap kinerja jalan dan menyusun rekomendasi pendataan arus lalu lintas.

“Langkah ini mengacu pada sesuai dengan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI), dimana Bali-Nusa Tenggara masuk dalam koridor V sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional,” katanya.

Menurut Alit Sutanaya, Bali bergerak di industri utama pariwisata dengan strategi ekonomi meningkatkan jumlah kunjungan dan kualitas wisatawan melalui penyiapan objek wisata yang lebih banyak dan lebih baik.

Selain itu, kata dia, juga dilatarbelakangi pembangunan akomodasi wisata, perdagangan dan jasa serta perumahan di wilayah Sanur diperkirakan masih akan terus berlanjut.

Alit mengatakan rancangan inisiatif klaster Sanur terdiri dari penataan Pantai Sanur, pengembangan wisata bersepeda, fasilitas komuter Trans-Sanur, dan agrowisata.

Selain itu terdapat juga pengelolaan sampah berbasis masyarakat, pengembangan ekowisata mangrove Mertasari dan Serangan, serta pengembangan desa wisata.

“Proyek penataan kawasan Sanur akan mengerjakan sejumlah fasilitas baru seperti, jogging track, rest area, tempat penjualan sovenir serta pengelolaan sampah,” katanya.

Bila dilihat dari perkembangkan aktivitas di daerah Sanur, menurut Alit, tidak sebanding dengan aksesbilitas yang ada. Akses jalan dan parkir umum yang masih belum memadai dibandingkan tarikan perjalanan yang ditimbulkan.

Jadi, berdasarkan teori pembangunan yang berkelanjutan untuk menjaga daya tarik kawasan Sanur yang berkelanjutan maka perlu penyeimbangan antara kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.

Konsep penataan transportasi di kawasan Sanur, Alit menjelaskan, rencananya semua kendaraan akan dialihkan ke sentral parkir, sedang untuk menuju daerah tujuan maka akan digunakan bus settle.

Selain itu, dalam rapat tersebut juga diusulkan agar dibangkitkan kembali transportasi tradisional seperti dokar. Selain itu transportasi khusus untuk lansia dan penyandang difabel juga menjadi perhatian. AN-MB