Nusa Dua, (Metrobali.com)-

Banyaknya usaha taksi online yang bermunculan belakangan ini menimbulkan sejumlah perdebatan di beberapa daerah di Indonesia. Keberadaan taksi online juga tak jarang dianggap merugikan dan dapat mematikan pelaku usaha bisnis taksi konvensional.

Terkait hal tersebut, beberapa wilayah di Pulau Bali pada umumnya, dan Nusa Dua area pada khususnya, mengimbau untuk semua fasilitas sarana akomodasi pariwisata yang dikelola di area Nusa Dua agar tidak menggunakan taksi berbasis online untuk menjemput tamu di dalam area hotel.
Hal ini mengacu pada imbauan pihak Desa Adat Bualu, Peminge, dan Kampial Nomor: 35/DAB/VII/2018, Nomor: 68/DAP/VII/2018, Nomor: 48/DAK/VII/2018 dan menanggapi kejadian di area lobi hotel Tijili Benoa Hotel, Nusa Dua, serta sebagai sikap konsisten untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Manajemen Tijili Benoa Hotel juga telah melakukan pertemuan dengan para pihak terkait dengan kejadian tersebut untuk mencari solusi terbaik.
“Kami sangat menyayangkan sikap dari oknum yang menyebarkan video tanpa memberikan fakta sesungguhnya, sehingga terjadi kesalah-pahaman di tengah masyarakat. Dampak jangka panjang dari penyebaran video tersebut bisa merugikan semua pihak, terlebih pulau Bali sebagai daerah tujuan wisata” ujar Patrick Le Provost, General Manager Tijili Benoa Hotel, kemarin.
Pihak manajemen Tijili Benoa Hotel menegaskan, sebagai salah satu akomodasi yang berlokasi di Tanjung Benoa, Nusa Dua, pada dasarnya pihak hotel mengembalikan sepenuhnya pemilihan akomodasi kembali kepada tamu yang bersangkutan.

“Kami berharap para pelaku jasa transportasi yang ada di Bali tetap memperhatikan kepuasan pelanggannya. Para pengguna jasa transportasi menurut saya sudah cerdas dalam menilai kebutuhannya dan mempunyai hak untuk memilih sarana yang akan digunakan. Sebaiknya, yang seharusnya menjadi perhatian penuh adalah keselamatan penumpang,” kata Patrick Le Provost.
Pada akhir pertemuan dengan pihak jasa trasportasi lokal kemarin, diputuskan agar para sopir lokal tetap berada di luar area hotel, hal ini dilakukan sebagai penegasan sikap manajemen mengenai pihak penyedia jasa yang bukan merupakan bagian resmi dari Tijili Benoa Hotel. Tindakan ini dilakukan dengan harapan kejadian serupa tidak berulang kembali.
Pihak Nara Hotels International, Francis Dehnhardt, sebagai Managing Director menambahkan bahwa angkutan sewa khusus berbasis aplikasi online merupakan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dalam moda transportasi yang menawarkan pelayanan yang lebih baik, jaminan keamanan selama dalam perjalanan dengan harga yang relatif murah dan tepat waktu.

Fakta tersebut seharusnya menjadi rekomendasi industri jasa transportasi lokal untuk meningkatkan standar dan kinerjanya serta memenuhi kebutuhan kehandalan dan kenyamanan pelanggan. Sehingga dapat memberikan layanan berkualitas sesuai dengan mekanisme pasar yang pada akhirnya menguntungkan masyarakat, baik dari perspektif pengguna maupun penyedia barang dan jasa, hai ini juga sebagai bagian dari tanggung jawab mereka untuk turut meningkatkan industri pariwisata secara keseluruhan.jok

Editor     :  Hana Sutiawati