Jembrana (Metrobali.com)

Harga sejumlah komoditi di pasar tradisional di Kabupaten Jembrana melonjak naik.

Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pedagang nasi dan ibu rumah tangga (IRT). Pasalnya kenaikan hampir terjadi setiap hari. Lombok kecil misalnya.

“Sekarang perkilonya Rp.85 ribu, naik sepuluh ribu rupiah dari kenarin” ujar Komang Suardana, salah seorang pedagang bumbu di Pasar Umum Negara ditemui, Senin (3/2).

Harga lombok merah kecil menurutnya naik sejak pagi. Karena kenarin ia sempat menjual dengan harga Rp.75 ribu perkilogram. Bahkan sepekan lalu harga lombok merah kecil masih kisaran Rp.70 ribu.

“Belinya naik, jadi saya jual naik. Ini (lombok) datang dari Jawa. Kalau bakulnya (pedagang) yang datang sedikit, otomatis harganya naik. Pas banyak langsung turun” ungkapnya.

Kenaikan harga lombok lanjutjya, berpengaruh pada daya beli. Pembeli yang sebelumnya membeli satu kilogran, kini hanya membeli setengahnya saja.

Kenaikan juga terjadi pada lombok besar dari Rp.60 ribu menjadi Rp.65 ribu perkilogram. Sepekan lalu lombok besar masih dijual seharga Rp.40 ribu.

Sementara harga bawang putih naik hampir dua kali lipat dari Rp.30 ribu kini dijual Rp.50 ribu perkilogram. Sedangkan bawang merah tetap pada kisaran Rp.28 ribu hingga Rp.30 ribu perkilogram tergantung besar kecilnya bawang merah.

Laila Suprya (44) salah seorang pedagang nasi mengaku terpaksa membeli lombok setengahnya dari sebelumnya setiap hari satu kilogram.

Agar sambal tetap pedas pedagang biasanya mencampurnya dengan lombok besar keriting dan lombok kerinyi yang harganya separuh dari harga lombok merah kecil.

Sejumlah ibu rumh tangga yang berhasil ditemui di Pasar Umum Negara juga mengeluhkan kenaikan harga lombok. Selanjutnya mereka berharap agar harga lombok kecil segera turun apalagi menjelang hari raya Galungan dan Kuningan. (Komang Tole)