DWP 3

 
Tabanan (Metrobali.com) –
Dharma Wanita Persatuan ( DWP ) Kabupaten Tabanan merayakan hari jadinya yang ke 15 secara sederhana namun penuh makna. Acara yang ditandai dengan pemotongan tumpeng ini, dibuka secara resmi  oleh Wakil  Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya didampingi Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, Ketua Penasehat DWP Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya, Ketua DWP Kabupaten Tabanan Nyonya Wirna Ariwangsa serta seluruh anggota DWP Kabupaten Tabanan,  Jumat ( 06/12 ) pagi, di Kantor Bupati setempat.
Ketua Panitia Nyonya Miarsana melaporkan, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, diantaranya  penghijauan di areal Pura Besi Kalung, Seminar sehari gerakan nasional anti kekerasan seksual terhadap anak, serta Kunjungan Sosial ke SD no 2 Antap Selemadeg. “Berbagai kegiatan telah kami laksanakan dalam memperingati hari jadi DWP. Mulai dari penghijauan hingga kegiatan sosial,” lapornya.
Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Sanjaya mengungkapkan, rasa bangga dan syukurnya. Menurutnya, DWP  merupakan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai visi dan misi melakukan kemitraan kerjasama dan menjadi ujung tombak untuk mengimplementasikan program pemerintah di masyarakat. “semoga dengan bertambahnya usia maka semakin matang dan Berjaya kedepannya,” ungkapnya.
Dengan tema “ Dharma Wanita persatuan tanggung jawab kita semua, tantangan perempuan di Era Globalisasi” sangat relevan dalam kehidupan sekarang ini. Karena kita hidup di era globalisasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga dituntut adanya ibu-ibu yang cerdas dan terampil. “Dharma wanita merupakan mitra strategis dalam pembangungan, karena selaku istri dan ibu rumah tangga senantiasa dapat menambah pengetahuan , membuka wawasan serta memotivasi program-program Pemerintah menuju Tabanan yang Serasi,” ungkapnya.
Ketua DWP Pusat dalam sambutan yang dibacakan oleh Ketua DWP Tabanan Nyonya Putriningsih Ariwangsa mengatakan, pada bulan Desember tahun 2014, DWP melaksanakan Musyawarah Nasional dan akan terjadi pergantian pemimpin. Akan tetapi, DWP masih perlu melangkah dan masih banyak masalah secara nasional yang perlu diselesaikan. “Kaum perempuan hendaknya selalu kritis dalam melihat isu-isu yang sedang berkembang dalam masyarakat dan membuat penyelesaian secara antisipatif. Kita tak bisa tinggal diam melihat kemerosotan moral yang terjadi saat ini seperti kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak,” katanya.
Kiranya dengan pergantian pemimpin tertinggi Republik Indonesia, DWP tetap bersatu dan berpartisipasi bagi bangsa kita sendiri. Rasa percaya diri DWP, akan membawa dampak yang positif bagi masyarakat sehingga DWP tetap berjaya di Negara kita.EB-MB