darmasanti 2

Klungkung (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Klungkung, Selasa (15/4) menggelar Dharma Shanti nyepi tahun baru caka 1936 di Balai Budaya, Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura. Dharma Shanti dihadiri Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Wakil Bupati, Made Kasta, unsur Muspida, Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana, PHDI Kabupaten Klungkung dan Ketua MMDP Klungkung.

Selain itu, dharmasanti juga menghadirkan para sulinggih se-Kabupaten Klungkung dan Bendesa serta tokoh masyarakat lainnya. Dharma Shanti Nyepi diawali dengan pembacaan sloka. Pelaksanaan dharma shanti yang digelar setiap peralihan pergantian tahun baru caka mempunyai makna sebagai salah satu bentuk konsep wujud sikap menyama braya/silaturahmi antar sesama umat beragama dalam rangka meningkatkan spitualitas rohani dalam upaya menciptakan kerukunan beragama.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dalam sambutannya menyatakan, sebagai umat hindu sudah sewajibnya menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dalam menjaga keharmonisan dalam memaknai konsep Tat Twam Asi. Relevansi pelaksanaan hari raya Nyepi yang berarti sipeng menurut Bupati Suwirta memberikan makna kepada umat sedharma untuk senantiasa dapat merefleksikan diri akan arti dari kehidupan untuk senantiasa mulat sarira dan Anyekung Jnana.

Selain itu, Bupati Suwirta juga menekankan kepada umat hindu dimanapun berada untuk bersatu padu, mengisi Bali yang lebih baik yang tentunya dengan cara-cara yang terhormat. Pelaksanaan Nyepi pada tahun sebelumnya juga menjadi bahan evaluasi yang harus dilaksanakn oleh semua umat, sehingga pada tahun berikutnya hari raya Nyepi bisa berjalan lebih hikmat yang dilaksanakan oleh seluruh umat.

“Bagaimana kita semua membuat alam beserta isinya menjadi lebih shanti,”jelas Bupati Suwirta.

Diakhir sambutannya, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat atas lancar dan tertibnya pelaksanaan brata penyepian di Kabupaten Klungkung. Sementara itu, dalam dharma shanti tahun ini juga diisi dengan penyerahan punia kepada para sulinggih se-Kabupaten Klungkung dan dharmawacana oleh Ketua PHDI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana tentang makna hari raya Nyepi dan dharma shanti Nyepi sebagai momen untuk saling memaafkan. SUS-MB