Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Agus Kertha Negara (Amerta).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Agus Kertha Negara (Amerta) nampaknya mempunyai program yang sangat progresif dalam dunia pendidikan.

Program ini tentunya akan dijalankan calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar, Demokrat dan NasDem ini jika terpilih memimpin Kota Denpasar dalam lima tahun ke depan.

Calon Wakil Walikota Denpasar, Made Bagus Kertha Negara sendiri berkeinginan mengangkat sumber daya manusia (SDM) dari desa adat yang diseleksi dan diberikan beasiswa untuk kuliah di luar negeri.

Hal itu dilakukan agar SDM di desa adat menjadi unggul, mempunyai pola pikir yang berbeda dan ketika sudah balik bisa membangun Kota Denpasar.

“Denpasar ini punya 35 desa adat. Jadi tiap tahun anak paling tidak satu anak hebat di desa adat kita fasilitasi siapkan beasiswa kuliahkan negeri,” kata Bagus Kertha Negara yang lebih akrab disapa Sting ini.

Pria yang juga Wakil Bendesa Adat di Desa Adat Denpasar ini menegaskan dari desa adat Amerta ingin mencetak SDM unggul, anak-anak hebat di berbagai bidang yang nantinya diharapkan bisa berkontribusi besar mengakselerasi kemajuan pembangunan di Ibukota Provinsi Bali ini.

“Kita ingin anak kita punya mindset yang berbeda, berwawasan global, bisa menangkap peluang dan memberikan problem solving untuk kemajuan tanah kelahirannya. Kalau bukan kita yang mengarahkan siapa lagi,” kata pria yang pernah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat ini.

Bagus Kertha Negara punya pengalaman mengenyam pendidikan di sejumlah kampus ternama di Negeri Paman Sam itu. Diantaranya di University of California, Riverside California USA dan lulus 19 Maret 1993.

Pria yang kuliah di AS sambil nyambi bekerja ini juga menamatkan pendidikannya di Academy Pasific Business & Travel College, Hollywood California USA dan lulus 25 April 1994

Bagus Kertha Negara juga pernah mengikuti program “The Cultural Doctorate In Financial Management” di Dessert Santuary Campus, Benson Arizona USA, 30 September 2000.

Untuk diketahui visi Amerta yakni Membangun Denpasar yang Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana.

Visi ini ditunjang dua misi utama. Pertama , mewujudkan masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil, inovatif dan sejahtera. Kedua, mewujudkan Denpasar sebagai salah satu Smart City berdaya saing di Indonesia.

Bagi Amerta smart city yang berbudaya berarti mampu memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Selain mampu, smart city juga harus berdaya saing sehingga bisa menjadi harapan bagi masyarakat.

Sebelumnya Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra mengatakan, keberadaan smart city di Denpasar perlu memberikan dukungan kepada sumber daya manusia.

“Alatnya sudah tapi kan karakter sumber daya manusianya ke depan supaya lebih positif, responsif. Bagaiamana semua itu agar berdaya saing,” jelasnya.

Dirinya mengatakan, bahwa smart city di Denpasar sebenarnya sudah berjalan, namun masih ada kelemahan-kelemahan sehingga masih perlu pembaharuan. Dengan begitu, keberadaan smart city yang ada di Kota Denpasar jalannya bisa lebih cepat dan resposif.

Paket Amerta yang diusung koalisi Golkar, Demokrat dan NasDem memang menjadikan program smart city yang berdaya saing dan berbudaya sebagai program unggulan.

Menurut Ambara, smart city yang berbudaya berarti mampu memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Selain mampu, smart city juga harus berdaya saing sehingga bisa menjadi harapan bagi masyarakat.

Dikatakan keberadaan smart city ini akan terintegrasi satu sama lain, salah satunya dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar.

“Dengan adanya peningkatan PAD di Kota Denpasar, maka lebih banyak lagi yang bisa dibagikan kepada masyarakat sehingga kesejahterannya meningkat,” katanya lantas menambahkan pembagian PAD ini dilakukan dengan berbagai stimulus dalam upaya meningkatkan ekonomi. (dan)