Mangupura  (Metrobali.com)-

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali menggelar tes urine kepada puluhan sopir angkutan antarkota antarprovinsi di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

“Terkadang para sopir menggunakan doping. Kami khawatir mereka memakai (narkoba),” kata Kepala BNNP Bali, I Gusti Ngurah Budiartha, di Denpasar, Selasa (24/12).

Selain BNN Provinsi Bali, juga dikerahkan petugas gabungan diantaranya BNN Kabupaten Badung, Polres Badung, serta Dinas Perhubungan Kabupaten Badung.

Namun dari hasil tes urine kepada puluhan sopir yang baru tiba dari Pulau Jawa dan akan berangkat ke luar Bali itu, tidak ada awak bus baik sopir maupun kondektur yang positif narkoba.

Sebelumnya petugas juga telah melakukan hal serupa kepada para sopir di Terminal Ubung, Denpasar. Petugas juga tak menemukan sopir yang positif narkoba.

Budiartha menjelaskan bahwa upaya itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi peredaran narkoba mengingat menjelang akhir tahun permintaan narkoba diyakini meningkat.

“Kami antisipasi dari segala penjuru. Biasanya menjelang akhir tahun ini yang paling rawan terkait peredaran narkoba,” katanya.

Tak hanya melakukan tes urine, petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan para penumpang yang baru tiba di Pulau Dewata melalui terminal terbesar di Bali itu.

Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2008, angka prevalensi pecandu narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai 1,9 persen atau sekitar 3,1 juta-3,6 juta jiwa.

Kemudian penelitian pada tahun 2011, angka prevalensi itu naik menjadi 2,2 persen atau sekitar 3,7 juta-4,7 juta orang.

Sementara di Bali sendiri pada tahun 2011, angka prevalensi pencandu narkoba diperkirakan mencapai 1,8 persen dari jumlah penduduk di Pulau Dewata atau sekitar 50.553 orang.

Sedangkan bagi pengguna yang secara sukarela melapor kepada instansi penerima wajib lapor tidak begitu banyak hanya sekitar 600 orang.

“Ini perlu penanganan serius bagi pecandu untuk mendapatkan rehabilitasi,” ujar Budiartha. AN-MB