Arjaya Blusukan Malam Hari di Pasar

Denpasar (Metrobali.com)-

I Made Arjaya, calon walikota Denpasar nomor urut 3 yang berpasangan dengan AA Ayu Rai Sunasri mengungkap adanya pungutan liar tiap hari kepada pedagang di pasar Badung, Denpasar. Hal itu terungkap ketika Arjaya berdialog dengan pedagang saat blusukan pada malam hari ke pasar terbesar di Bali tersebut.

Kepada Arjaya, para pedagang mengeluhkan pungutan liar tersebut. Betapa tidak, pedagang seharusnya hanya membayar iuran wajib sebesar Rp10.500 perhari, dengan rincian iuran tempat berjualan Rp.3.500, iuran listrik Rp.6.000, iuran pemanfaatan kamar mandi, WC, air Rp1.000. “Tapi fakta di lapangan para pedagang membayar iuran Rp.14.500 perhari,” ungkap Arjaya di Denpasar belum lama ini.

Mantan ketua komisi I DPRD Bali yang akrab disapa Si Udeng Poleng ini mengungkapkan, pedagang mengeluh karena pungutan tak sesuai dengan catatan di buku. “Yang tercatat di buku pedagang itu hanya Rp10.500, tapi mereka membayarnya Rp14.500,” ujar Arjaya.

Arjaya mengamti Batu Akik

Pungutan liar itu, lanjut Arjaya, sangat memberatkan pedagang, apalagi mereka mengeluh beberapa bulan terakhir ini sangat penjualan mereka sangat sepi. Selain itu mereka masih dibebani sewa tempat jualan.
“Untuk berjualan di pelataran parkir pasar Badung tersebut, para pedangang membeli kartu Rp1.5 juta beberapa tahun lalu setelah terjadi kebakaran,” beber Arjaya.

Kepada para pedagang tersebut, Arjaya berjanji akan mengiventarisir dan menindaklanjuti keluhan pedagang tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Sehingga ke depannya pasar benar-benar menjadi tempat aktivitas ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan pedagang,” kata Arjaya. JAK-MB