Rochineng Bagus

Kepala BKD Provinsi Bali Ketut Rochineng

 

Denpasar, (Metrobali)

Badan Kepala Daerah (BKD) Provinsi Bali angkat bicara soal adanya keluhan yang disampaikan oleh para pelamar RS Bali Mandara yang dinyatakan tak lolos.

Kepala BKD Provinsi Bali Ketut Rochineng mengatakan, dengan banyaknya jumlah pelamar di Rumah Sakit (RS) Bali Mandara hingga mencapai ribuan orang, memang memicu ketidakpuasan dari berbagai pihak, terutama para pelamar itu sendiri. Mengingat, jumlah pegawai yang diterima tidak sebanding dengan jumlah pelamar. “Dari jumlah yang terima itu, yang melamar itu mencapai 8000-an orang. Jadi jumlah ini sangat tidak sebanding, sehingga kalau ada yang merasa tidak puas, ya wajar-wajar saja,” ujarnya saat ditemui di DPRD Bali, Senin (10/04/2017).

Menurutnya, proses rekrutmen yang dilakukan di RS Bali Mandara juga telah sesuai dengan standart, transparansi, dan ketentuan yang berlaku. Bahkan, proses rekrutmen ini melebihi dari test Calon Pegawai Negeri Sipil. Dimana, rekrutmen CPNS hanya menggunakan system Computer Assisted Test (CAT) dan Tes Kompetensi Dasar (TKD). “Yang jelas prosesnya itu sudah sesuai dengan standart. Kita sudah melebihi standart rekrutmen CPNS. Kalau CPNS itu cuma dengan system CAT dan TKD, setelah itu diterima. Tanpa wawancara,” paparnya.

Hal ini dilakukan, karena rekrutmen tenaga kontrak khususnya di RS Bali Mandara tidak diberlakukan ketentuan oleh Peraturan Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Maka dari itu, pihaknya memberikan pedoman sesuai dengan ketentuan yang ada. “Hasilnya test itu dikomulasikan dengan test wawancara. Tujuannya untuk mendapatkan SDM yang berkualitas. Karena kalau melalui TKD itu saja, kita hanya bisa mengetahui peserta dari aspek intelegensi saja. Tetapi performanya dalam berbahasa asing (Bahasa Inggris) kita tidak tahu,” terangnya.

Berdasarkan system computer di BKN, hasil yang dikeluarkan berupa rangking terhadap peserta yang melamar bukanpassing grade. Menurutnya, apabila menggunakan passing grade test selesai dan tidak ada kelanjutannya. Akan tetapi, proses rekrutmen di RS Bali Mandara masih ada tahapan wawancara. “Jadi harus diwawancarai, sekalipun nilainya menengah tapi kalau performanya bagus dan Bahasa Inggrisnya bagus, bisa tinggi nilainya. Kalau dengan system passing grade terpotong jadinya, oleh karena itu oleh BKN menggunakan system rangking,” pungkas pria asal Buleleng ini. HER-MB