uang nkri

Jakarta (Metrobali.com)-

Pendistribusian uang pecahan Rp100.000 baru berjalan dengan lancar dan dinilai dapat diterima oleh masyarakat luas, ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Lambok Antonius Siahaan.

“Bisa dilihat bahwa masyarakat menerimanya dengan baik, tidak ada kebingungan, transaksi berjalan dengan baik, distribusi berjalan baik juga,” ujar Lambok Antonius Siahaan di Jakarta, Jumat (29/8).

Lambok menambahkan, persediaan uang pecahan Rp100 ribu baru tersebut sudah terdapat di bank-bank di Tanah Air dan dengan alamiah menjalankan transaksi.

“Bank-bank itu sudah bisa menarik uang dan pecahan yang diminta sudah ada. Tapi ini berjalan dengan alamiah, bank itu kan menarik uang, menyetor uang, berjalan dengan normal saja,” kata Lambok.

Bank Indonesia resmi meluncurkan uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 baru tahun 2014 pada pertengahan Agustus 2014.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan peluncuran uang pecahan baru tersebut merupakan penguatan rupiah sebagai mata uang yang menjadi simbol kedaulatan Republik Indonesia dan sebagai alat pembayaran yang sah di Tanah Air.

“Peluncuran uang kertas ini untuk menegaskan makna filosofi rupiah sebagai simbol yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Agus.

Terdapat dua perbedaan utama pada uang kertas pecahan seratus ribu baru dibandingkan yang lama yakni adanya frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia di sisi kiri bawah uang dan penandatangan uang juga dilakukan oleh Menteri Keuangan yang sebelumnya hanya ditandatangani oleh Gubernur BI. AN-MB