Gub dan Wagub Audensi dengan BUMN

Denpasar (Metrobali.com)-

 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menemui Gubernur Bali  Made Mangku Pastika, Jumat (20/2). Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Gubernur itu cukup istimewa karena Menteri Rini Soemarno membawa sejumlah petinggi BUMN seperti Dirut PT PLN Sofyan Basir, Dirut Angkasa Pura I Tommy Soetomo dan Dirut Pelindo III Djarwo Surjanto. Selain itu, dia juga didampingi sejumlah pejabat penting pada kementerian BUMN.

Rini mengungkapkan, kedatangannya bertemu langsung dengan Gubernur Pastika merupakan bagian dari upayanya mendorong sinergi jajaran BUMN dalam mendukung pembangunan di daerah-daerah. Dia berharap, Pemprov Bali tak segan-segan melakukan komunikasi dengan jajaran BUMN jika memang ada program pembangunan yang memerlukan support. Khusus untuk Bali, pihaknya telah mencatat beberapa agenda pembangunan yang mendesak untuk ditindaklanjuti, antara lain peningkatan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kelanjutan pembangunan bandara baru di Bali Utara hingga pengembangan pelabuhan kapal pesiar. Rini Soemarno menggarisbawahi pengembangan pelabuhan cruise karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya memang tengah mendorong pengembangan pariwisata marine dengan program tol laut. “Kita ingin menggarap pariwisata yang mengangkat potensi kelautan mulai dari Bali. Selanjutnya diharapkan dapat berimbas pada daerah lainnya,” ujar dia. Untuk itu, pihaknya mendorong percepatan pembangunan pelabuhan cruise yang lebih memadai sehingga Bali dapat disinggahi oleh kapal pesiar dari berbagai negara.

Selain mendorong percepatan pembangunan pelabuhan cruise, Rini juga mengungkap pentingnya peningkatan kapasitas Bandara Ngurah Rai. Menurutnya, penambahan runway merupakan kebutuhan mendesak sejalan dengan makin meningkatnya jumlah kedatangan penumpang di bandara tersebut. Sayang, jika potensi Bali kepariwisataan Bali yang luar biasa tak bisa digarap maksimal karena terkendala kapasitas bandara yang kurang memadai. Untuk jangka panjang, Rini mendukung rencana pengembangan bandara baru di kawasan Bali Utara.  Selain untuk pemerataan pembangunan, pengembangan bandara baru ini akan menjadi penunjang bandara yang telah ada sekarang. “Mungkin nanti bisa diatur, pesawat wide body tetap di Bandara Ngurah Rai, yang medium dan small dilayani di bandara baru,” ujarnya.

Gubernur Pastika yang didampingi Wagub Ketut Sudikerta dan sejumlah pimpinan SKPD menyampaikan terima kasih atas kesediaan Menteri BUMN turun langsung ke wilayahnya. Kesempatan itu dimanfaatkan Pastika untuk menyampaikan sejumlah pembangunan yang tengah digarap dan sedang dirancang. Khusus untuk pengembangan pelabuhan khusus kapal pesiar, Pastika menginformasikan bahwa Bali telah menggarap Pelabuhan Tanah Ampo. Pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Karangasem ini dibiayai secara patungan oleh pusat, provinsi dan kabupaten. “Dermaganya pusat, terminalnya provinsi dan jalannya dibiayai oleh kabupaten. Saat ini terminal dan jalannya sudah rampung, dermaganya saja yang secara teknis masih kurang panjang sehingga belum dapat melayani cruise,” paparnya. Untuk itu, Pastika berharap agar kementerian BUMN dapat memberi perhatian agar pembangunan pelabuhan tersebut segera rampung. Pengembangan pelabuhan cruise di Tanah Ampo ini, tambah Pastika, sudah terakomodir dalam Perda Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali. Sementara terkait pengembangan bandara baru di Bali Utara, Pastika mengatakan ada dua titik lokasi yang terus digodok kelayakannya yaitu Buleleng Barat dan Buleleng Timur. Hanya saja,  sejumlah praktisi memberi masukan bahwa kawasan Buleleng Barat sangat riskan karena terkendala gunung. Sementara untuk alternatif di Buleleng Timur juga masih terbentur banyaknya lahan produktif yang nantinya harus dikorbankan. “Alternatif yang paling memungkinkan adalah pembangunan menjorok ke laut,” ujarnya.  Pastika berharap kementerian BUMN dapat memberi perhatian pada rencana pengembangan bandara baru ini agar segera terealisasi.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyinggung wacana pengembangan kereta api lelet keliling Bali. Rencana ini, kata Pastika, pernah disampaikannya kepada Ignatius Jonan yang saat itu masih menjabat sebagai Dirut PT KAI. Bahkan, rencana itu telah dituangkan dalam MoU antara PT KAI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata. Selain itu, Pastika juga menawarkan pembangunan tol laut yang menghubungkan Kuta-Canggu-Soka-Pekutatan. Seperti Tol Bali Mandara yang telah beroperasi, tol ini nantinya bisa digarap oleh konsorsium BUMN. Pastika berharap, kehadiran Menteri BUMN dan jajarannya dapat mempercepat realisasi megaproyek yang tengah digarap untuk menggenjot pembangunan Bali. AD-MB