tas kulit sapi

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali mengekspor kerajinan dari bahan baku kulit senilai 1,50 juta dolar AS selama bulan April 2015, meningkat 27,18 persen dibanding bulan sebelumnya (Maret) yang tercatat 1,18 juta dolar AS.

“Perolehan devisa tersebut juga meningkat 70,08 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya tercatat 883.702 dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa (23/6).

Ia mengatakan, kerajinan dari bahan baku kulit itu mampu memberikan kontribusi sebesar 3,10 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 48,42 juta dolar AS selama bulan April 2015, menurun 4,44 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 50,67 juta dolar AS.

Hasil kerajinan berbahan baku kulit yang menembus pasaran luar negeri antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik.

Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur, ikat pinggang dan jaket.

Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cinderamata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau oleh sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.

Panasunan Siregar menambahkan, hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang yakni 33 persen, disusul Singapura 20,74persen, Australia 6,11 persen, Amerika Serikat 4,28 persen, Australia 6,11 persen dan Prancis dua persen.

Sisanya 14,09 persen diserap sejumlah negara lainnya, karena hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali sangat disenangi masyarakat internasional.

Made Sumantra seorang perajin sepatu di kawasan Perumnas Denpasar mengharapkan pemerintah membantu promosi melalui kegiatan pameran agar dikenal masyarakat dan wisatawan mancanegara yang berlibur ke Pulau Dewata.

Pihaknya sangat membutuhkan bantuan pemerintah dalam upaya mempromosikan produk kerajinan sepatu kulit agar dikenal luas.

Dengan adanya promosi diharapkan usaha kerajinan kecil dapat meningkatkan omzet penjualan produk lokal, namun memiliki daya saing tinggi, ujar Made Sumantra. AN-MB