tawur agung kesanga 1
Mangupura (Metrobali.com)-

Pelaksanaan upacara tawur agung kesanga serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1936 di Kabupaten Badung dipusatkan di catus pata Mengwi yang merupakan titik nol Kabupaten Badung, Minggu (30/3) lalu. Upacara Tawur agung kesanga dihadiri Bupati Badung Anak Agung Gde Agung beserta Istri, Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Ketua DPRD I Made Sunarta, Kepala SKPD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung serta Bendesa Adat se-Badung.

Ketua PHDI Kabupaten Badung I Nyoman Sukada mengatakan, tawur agung kesanga serangkaian hari raya nyepi tahun caka 1936 yang dilaksanakan di catus pata mengwi ini merupakan tawur dengan tingkatan utama yang mempergunakan sarana binatang dari kerbau sampai ayam panca warna atau panca sata. Menurutnya tawur mempunyai makna untuk mendapatkan kesimbangan dari unsur panca mahabuta. Untuk mensucikan unsur panca mahabuta, sementara yang mempunyai tugas melaksanakan upacara tawur adalah seorang Rsi Bujangga.
“Tawur pada dasarnya bertujuan mensucikan asta murti siwa atau delapan unsur siwa yakni lima unsur panca mahabuta, dua unsur rwa bineda serta sastu yajamana siwa,” jelasnya. Dengan dilaksanakan tawur agung ini diharapkan nantinya tercipta keseimbangan antara buana agung dan buana alit sehingga semua umat mendapatkan keselamatan dan kerahayuan.
Upacara tawur agung di catus pata Mengwi ini dipuput oleh Tri Sadaka serta dipentaskan tari topeng sidakarya. Upacara tawur juga dirangkaikan dengan ngaturang piodalan arca pratista atau arca lingga bima sakti di bencingah puri ageng mengwi. Seluruh rangkaian upacara tawur ditutup dengan persembahyangan bersama. Usai sembahyang, bendesa adat se-Badung, nunas tirta dan nasi tawur untuk pelaksanaan upacara tawur kesanga di tingkat kecamatan, desa adat, banjar maupun di rumah warga masing-masing. RED-MB