GUBERNURBali Made Mangku Pastika terus menggenjot penuntasan program bedah rumah. Melalui dana APBD dan kerjasama dengan berbagai pihak, hingga tahun 2012 ini, Program bedah rumah Pemprov Bali yang diluncurkan sejak 2009 telah menembus angka 5.600 buah yang tersebar di seluruh Bali. Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di sela-sela peletakan batu pertama bedah rumah di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Minggu (14/10).Dalam kesempatan itu, Gubernur Mangku Pastika secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan 100 unit rumah yang merupakan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari Lippo Malls. Bantuan CSR dari Lippo Malls disalurkan melalui Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali yang diketuai Ny.Ayu Pastika. Selain itu, Gubernur Mangku Pastika secara pribadi juga menyumbang 7 unit bedah rumah untuk masyarakat tidak mampu di Desa Sanggalangit.

Menurut Gubernur Mangku Pastika, program bedah rumah merupakan salah satu kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan. Melalui bedah rumah, tambahnya, setidaknya 4 hingga 5 point kriteria miskin bisa dipangkas. Lebih dari itu, bedah rumah juga erat kaitannya dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. “Dengan tinggal di rumah yang lebih baik, kesehatan para penghuninya akan bisa ditingkatkan,” imbuhnya.

Mengingat pentingnya manfaat bedah rumah ini, pihaknya bertekad terus menambah alokasi anggaran untuk memperbaiki rumah tak layak huni yang tersebar di seluruh Bali. Untuk mempercepat penuntasan bedah rumah, Gubernur pun terus berupaya mendorong peran aktif pihak ketiga baik itu perusahan melalui CSR maupun perorangan yang terketuk hatinya untuk membantu masyarakat miskin. Secara khusus, Gubernur Mangku Pastika mengucapkan terima kasih kepada Lippo Malls yang telah berpartisipasi dalam bedah rumah Pemprov Bali ini. Dia berharap, kepedulian Lippo Malls bisa diikuti oleh perusahan lainnya. Melalui peran aktif semua pihak, Gubernur optimis dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan di Bali tak ada lagi masyarakatnya yang tinggal di rumah tak layak huni. IKA-MB