Lapangan yang berada di jantung Kota Bangli tersebut dipenuhi tak kurang dari 13 ribu massa saat Deklarasi KBS-ACE Kabupaten Bangli, Sabtu (23/12)/MB

 

Bangli, (Metrobali.com) –

Lapangan Kapten Mudita di Kota Bangli, menjadi titik awal Deklarasi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang diusung PDI Perjungan Dr. Ir. Wayan Koster MM., dan Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati M.Si., atau yang lebih populer di masyarakat Bali dengan paket KBS-ACE. Lapangan yang berada di jantung Kota Bangli tersebut dipenuhi tak kurang dari 13 ribu massa saat Deklarasi KBS-ACE Kabupaten Bangli, Sabtu (23/12). Tak hanya dari kader, simpatisan dan anggota PDI Perjuangan, massa yang menyemut ini juga datang dari berbagai komponen masyarakat di Bangli.

Antusias massa terlihat saat mengarak KBS-ACE yang hadir bersama istri, didampingi Wakil Ketua DPP I Made Urip, Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE tingkat Provinsi I Nyoman Giri Prasta, Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Kabupaten Bangli Sang Nyoman Sedana Artha. Tampak juga mengiringi Bupati Bangli I Made Gianyar yang notabena petugas partai di eksekutif, petugas partai di legislatif, pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bangli, anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali dapil Bangli, anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Bangli. Tampak juga hadir senior partai seperti mantan Bupati Bangli I Nengah Arnawa, serta mantan anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali Made Arimbawa dan Nengah Usdek Maharipa.

Jegeg-Bagus Bangli dan atraksi pencak silat dari pendekar Bakti Negara menyambut kehadiran pasangan ini. Pekikan KBS-ACE  menang menang menang mengumandang berulang kali mengiringi kedua calon yang berjalan sekitar 500 meter menuju Lapangan Kapten Mudita. Cuaca Kota Bangli yang kemarin cukup terik tak menyurutkan semangat massa menunggu kehadiran KBS-ACE.

Dukungan kepada KBS-ACE tak hanya datang dari unsur PDI Perjuangan. Terbukti dari deklarasi dukungan yang disampaikan sejumlah komponen masyarakat. Mereka terdiri dari berbagai komunitas mulai dari seniman, Bendesa Adat, rohaniawan, petani, pensiunan guru, hingga tukang ojek, naik keatas panggung mendeklarasikan dukungan dan siap mengantarkan KBS-ACE sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2018.  Bendesa Adat Bebalang I Nengah Mudana yang ikut mendeklarasikan dukungan menyatakan, sosok Wayan Koster  sudah banyak berbuat untuk Bangli.

“Beliau (KBS) memberikan kami bantuan seperangkat gong serta bantuan lainnya untuk desa-desa di seluruh Bangli. Beliau sudah memberikan bukti, sosok yang satya wacana, sulit mencari tokoh seperti ini,” katanya. Lain lagi dengan Nyoman Budiasih, seorang pensiunan guru yang menyampaikan sangat berterimakasih kepada KBS, karena perjuangannya di pusat menyusun Undang-Undang Guru dan Dosen, guru memperoleh tambahan kesejahteraan dengan mendapatkan tunjangan profesi.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Kabupaten Bangli Sang Nyoman Sedana Artha dalam sambutannya mengajak seluruh lapisan dan komponen masyarakat Bangli memlih pasangan KBS-ACE pada Pilgub Bali tahun 2018. Alasannya, KBS yang tiga periode duduk sebagai anggota DPR RI telah banyak berbuat. “Puluhan wantilan, ribuan beasiswa, puluhan miliar dana APBN telah diturunkan untuk pembenahan infrastruktur khususnya hotmix jalan-jalan desa. Bapak Koster sudah memberikan bukti,” katanya. Kehadiran ribuan masyarakat dari berbagai komponen, menurutnya sebagai bukti dukungan masyarakat Bangli kepada pasangan KBS-ACE.

Hal senada juga dilontarkan Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Provinsi Bali I Nyoman Giri Prasta. Politisi PDI Perjuangan asal Desa Pelaga Badung ini, mengajak masyarakat memilih calon pemimpin yang bisa membawa kesejahteraan untuk masyarakat.  Pengalaman tiga periode sebagai wakil masyarakat Bali di DPR RI menurut Giri Prasta menjadi modal penting dan utama bagi KBS untuk menata pembangunan Bali yang lebih terpola dan terarah. “Koster adalah figur yang tepat memimpin Bali. Berpasangan dengan Cok Ace yang seorang akademisi dan juga seniman dan budayawan, KBS-ACE akan membangun dan menata Bali kembali ke jati dirinya dengan pola pembangunan semesta berencana”, ucap Giri Prasta yang juga Bupati Badung ini.

 

KBS-ACE dalam sambutannya memaparkan bertekad menata pembangunan Bali kedepan secara holistik melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. Visi membangun Bali ini memiliki makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. “Jalan itu ditempuh melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi di wilayah Bali  dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata KBS disambut tepuk tangan meriah dari ribuan massa.

Lebih lanjut dikatakannya, Bali memiliki komposisi masyarakat dan warisan budaya yang unik, tidak ada satupun etnis di dunia ini yang persis seperti Bali. Tata cara kehidupan yang mengait dan menyatu dalam alam secara sekala dan niskala tersebut tercantum dalam nilai-nilai Sad Kertih yaitu enam sumber kesejahteraan atau kebahagiaan kehidupan yang terdiri dari Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih, dan Jagat Kertih. Tatanan kehidupan masyarakat Bali ini merupakan Genuine Bali. Orientasi, arah kebijakan dan Program Pembangunan Bali di masa datang yang diselenggarakan dengan menerapkan Pola Pembangunan Semesta Berencana, merupakan untaian benang merah yang menghubungkan Bali dalam dimensi waktu menurut konsep Tri Semaya Atita, Nagata, dan Wartamana yaitu kondisi Bali di masa lalu, kondisi Bali di masa kini, dan kondisi Bali di masa datang. Dalam konteks mengisi pembangunan Bali yang dikembangkan sesuai dengan potensi masing-masing wilayah Kabupaten/Kota, maka arah kebijakan pembangunan harus memastikan adanya keseimbangan, keadilan, dan pemerataan pembangunan di wilayah Bali.

Kabupaten Bangli memiliki alam yang sangat indah, ada Gunung Batur, danau Batur, desa tua dengan adat istiadat, tradisi, seni, dan budaya yang luhur, pura, cagar budaya, kawasan hutan, sumber mata air, dengan udara yang sejuk, serta  masyarakatnya memliki karakter yang polos, rajin, ulet, undagi, etika, dan santun serta penuh toleransi. “Pembangunan di Kabupaten Bangli harus didorong dengan lebih cepat sesuai dengan potensi alam yang dimiliki, dengan tidak boleh merusak alam dan budaya yang ada ditengah-tengah masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangli,” tegasnya. Pada akhir sambutannya, KBS-ACE memohon doa dan dukungan kepada seluruh lapisan masyarakat Bangli, agar bisa melaksanakan konsep pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Bali secara keseluruhan. GA-MB