Denpasar (Metrobali.com)-

Warga Desa Adat Jagaraga, Kabupaten Buleleng, mendukung kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta) pada Pemilihan Kepala Daerah Bali pada 15 Mei 2
“Kami mendukung Cagub dan Cawagub Mangku Pastika-Sudikerta (Pasti-Kerta) karena program-program yang ditawarkan cukup baik yang mengutamakan keberpihakan kepada warga,” kata Ketua Desa Adat Jagaraga Nyoman Sura saat mendatangi Sekar Tunjung Center paket Pasti-Kerta di Denpasar, Selasa (2/3).

Sebelumnya, dirinya sempat menolak program-program kerja yang ditawarkan lewat visi dan misi Pasti-Kerta, namun setelah dipelajari dan dicernak, program tersebut mengimplementasikan program selama ini yang sudah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

“Sebagai kandidat ‘incumbent’ tentu akan melanjutkan program-program yang telah disusun tersebut, antara lain program yang berpihak kepada masyarakat kurang mampu (miskin) seperti program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), sistem pertanian terintegrasi (simantri) dan lainnya,” kata Sura yang didampingi pengurus desa adat.

Menurut dia, program JKBM dan Simantri tersebut harus dilanjutkan sehingga masyarakat yang selama ini kehidupannya di bawah garis kemiskinan akan dapat diberdayakan melalui program-program Bali Mandara (maju, aman, damai dan sejahtera).

“Kami optimistis dengan kemenangan paket Pasti-Kerta pada Pilkada Bali mendatang, kehidupan masyarakat Pulau Dewata akan lebih baik dari sekarang,” ucapnya.

Calon Gubernur Made Mangku Pastika dalam kesempatan itu mengatakan akan terus melanjutkan pembangunan yang pro-rakyat tersebut.

“Dengan program yang kami buat dalam kepemimpinan ini sudah banyak yang berhasil, artinya yang dulu warga miskin tidak mampu berobat ke rumah sakit, sekarang dengan program JKBM mereka berkunjung atau dirawat tidak dikenakan biaya alias gratis,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, bila rakyat kembali memberi kepercayaan untuk memimpin lima tahun ke depan, maka program-program yang disusun akan berjalan baik serta mengurangi kemiskinan di Bali.

“Bagi pasien yang memegang kartu JKBM, semua biaya digratiskan karena sudah dibebankan pada pemerintah daerah. Program ini sepenuhnya didanai dari APBD,” kata Mangku Pastika. SUP-MB